Berita Jurnal Haji
Senin , 27 Feb 2023, 15:42 WIB
Monday,13 Rajab 1446 / 13 January 2025
Ismail Gasprinsky Pengaruh Ottoman di Muslim Krimeia Rusia
IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Ismail Gaspirali (Gasprinsky), salah satu tokoh muslim Rusia yang memberikan kontribusi signifikan bagi gerakan nasionalis Turki di akhir Ottoman dan era awal Republik. Beberapa, seperti Akcura dan Agaoglu adalah politisi, sementara yang lain seperti Togan adalah ilmuwan sosial.
Gaspirali di sisi lain, membantu kebangkitan Muslim Turki di Krimea melalui aktivitasnya di lembaga pendidikan dan jurnalisme. Dia menerbitkan sebuah majalah bernama Tercuman, yang menjadi basis nasionalisme Turki di Krimea dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Masa muda
Ismail Gaspirali lahir pada tanggal 20 Maret 1851, di desa Avcikoy di Bakhchysarai di Krimea tengah. Nama belakangnya Gaspirali berasal dari desa ayahnya, Gaspra. Ayahnya Mustafa Alioglu Gasprinsky adalah seorang letnan yang pensiun dari tentara Rusia sementara ibunya Fatma Sultan berasal dari keluarga Muslim Krimea yang terkenal.
Ismail Gaspirali lulus dari Akmescid Gymnasium for Boys sebelum dia diterima di perguruan tinggi militer di Moskow.
Seperti dikisahkan Daiyl Sabah, Pemerintah Moskow membantu Gaspirali mendekati lingkaran intelektual Rusia di bawah pengaruh propaganda pan-Slavia pada masa itu. Dia menyadari pentingnya asal-usul etnisnya sendiri sebagai reaksi terhadap propaganda itu. Dia mulai mencari kebangkitan Muslim di dalam Kekaisaran Rusia.
Pada saat yang sama, dia secara moril mendukung Kekaisaran Ottoman. Jadi, dia mencoba memasuki Turki dengan seorang teman muslim untuk bergabung dengan tentara Ottoman yang berperang melawan orang Yunani di Kreta, tetapi mereka ditangkap sebelum melintasi perbatasan dan diberhentikan dari militer Rusia.
Beberapa tahun kemudian pada tahun 1872, dia melakukan perjalanan ke Istanbul, Wina, Munich, Stuttgart dan akhirnya Paris dan dia mencari nafkah dengan bekerja serabutan yang dapat dia temukan selama dua tahun yang dia habiskan di Paris.
Gaspirali bahkan bekerja sebagai asisten pribadi penulis Rusia berpengaruh Ivan Turgenyev. Setelah Paris, ia mengunjungi Istanbul dengan mimpi menjadi perwira militer Ottoman tetapi tidak diterima oleh pihak berwenang. Jadi, dia kembali ke Krimea.
Karena keahlian dalam bahasa, pekerja keras dan mendapat hati masyarakat, Gaspirali terpilih sebagai wakil walikota Bakhchysarai pada tahun 1878 dan walikota pada tahun 1879. Saat bertugas hingga tahun 1884, ia mencoba membantu membangun muslim Tartar Krimea, yang menurutnya tertidur secara politik.
Pada tahun 1881, ia mulai menulis artikel pertamanya tentang kondisi umat Islam di Kekaisaran Rusia. Hal yang menarik adalah Gaspirali harus menulis dalam bahasa Rusia karena aturan kolonial.
Dia membutuhkan majalah Turki, yang tidak diizinkan oleh kekaisaran. Hingga tahun 1883, ketika ia mulai menerbitkan terbitan berkala dalam bahasa Rusia-Turki di Bakhchysarai, ia mencoba menjangkau audiens berbahasa Turki dengan mencetak pamflet kecil di Tbilisi, Georgia.
Majalahnya, Tercuman, memuat nama surat kabar Turki yang terkenal Tercuman-ı Hakikat. Tercuman mewakili kebangkitan Tatar di Krimea selama beberapa dekade.
Gaspirali kemudian menjadi penerbit, pemimpin redaksi, penulis dan pekerja selama periode awal surat kabar. Terkadang dia meminta bantuan keluarganya. Tercuman tetap dipublikasikan selama lebih dari tiga dekade, melebihi masa hidup Gaspirali.
Dalam banyak tulisannya di Tercuman, Gaspirali menyebarkan ide yang dirumuskannya sebagai "kesatuan dalam bahasa, pekerjaan, dan opini." Dia percaya bahwa persatuan dan solidaritas di antara Muslim Rusia hanya bisa dicapai dengan pendidikan.
Ia berusaha mewujudkan cita-cita pendidikan nasionalnya dengan mendirikan sekolah dasar swasta di Bakhchysarai. Seperti pekerjaannya di Tercuman, dia melakukan semua pekerjaan di sekolah, termasuk mendanai fasilitas, merekrut guru, menyediakan bahan, menulis program dan silabus, serta mencetak buku teks.
Metode yang dia gunakan di sekolah swasta yang disebutkan di atas disebut "ushul-i cedid," atau "metode pengajaran baru," yang merupakan batu kunci Jadidisme, gerakan akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 untuk memodernisasi budaya Islam Turki di dalam atau secara tidak langsung dipengaruhi oleh Kekaisaran Rusia.
Metode Gaspiralo mengandalkan pengajaran dasar bahasa ibu daripada meringkas aturan-aturan agama. Dia mengunjungi banyak bagian Rusia untuk mengumpulkan dukungan untuk metode baru, termasuk beberapa keluarga jutawan minyak terkemuka di Kaukasus.
Pada awal Perang Dunia I, jumlah sekolah yang mengajar dengan metode ushul-i cedid lebih dari 5.000 sekolah.
Berita terkait
Berita Lainnya
Berita Jurnal Haji
Senin , 27 Feb 2023, 13:26 WIB