Aplikasi IoT Kian Diminati Masyarakat Asia Pasifik
Asia masih terus berkembang dan memperbaharui dirinya sehingga memberikan peluang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan pemulihan ekonomi kawasan Asia Pasifik serta tingginya minat masyarakat kelas menengah dalam memanfaatkan teknologi yang berbasiskan Artificial Intellegence (AI) dan Internet of Things (IoT), kehadiran aplikasi handal semakin dinantikan. Peluang ini dimanfaatkan Tuya Smart, perusahaan IoT berpusat di Amerika Serikat (AS), yang kini sedang mengincar Asia Pasifik untuk mendukung masa depan dari pengembangan aplikasi IoT, termasuk di Indonesia.
“Para Mitra Tuya Smart terus memberdayakan teknologi dan produk-produk IoT untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan aplikasi ke tingkat yang lebih tinggi, seiring dengan perkembangan eksplosif wilayah Asia Pasifik pada dekade mendatang,” demikian diungkapkan oleh Ross Luo, Manajer Umum Wilayah Asia Pasifik dari Tuya Smart dalam pernyataan tertulisnya yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu, seperti dalam siaran persnya, Senin (25/1).
Meskipun Asia Pasifik secara geografi dan pasar sangat besar, tetapi Asia Pasifik bukanlah pasar yang homogen sehingga hal ini membuat para pebisnis dan organisasi ilmiah mempunyai tantangan dalam hal model bisnis dan standardisasi. Namun, potensi pertumbuhannya masih terlalu besar untuk diabaikan dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru di Asia Pasifik akan menjadi faktor kunci yang mendorong pertumbuhan ekonomi dalam beberapa dekade mendatang. Asia Pasifik juga menjadi poin yang sangat penting dalam dokumen resmi terbaru Tuya yang dirilis bersama dengan Gartner pada ekosistem AIoT pada tahun 2021.
Asia masih terus berkembang dan memperbaharui dirinya sehingga memberikan peluang unik kepada para perusahaan dan pengembang IoT untuk menguji produk mereka di pasar. Seperti yang ditunjukkan oleh salah satu Mitra di Indonesia, yaitu BARDI. Ini merupakan sebuah perusahaan Smart Home, yang pada Desember tahun lalu berhasil membuka showroom pertamanya, Bardi Suvarna Sutera yang didukung oleh produk-produk dari Tuya, yang di mana hal ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Adapun mitra terdekat lainnya di Australia, Greenlux, yang telah berhasil menghadirkan pencahayaan berkualitas ke lokasi-lokasi komersial secara nasional di Australia selama 17 tahun terakhir, baru-baru ini mereka baru memulai menggunakan PaaS Commercial Lighting Platform, yang didukung oleh teknologi Tuya ke dalam rangkaian produk mereka.
"Kami sangat senang dapat dilibatkan oleh Tuya di awal revolusi kontrol pencahayaan yang akan menjadi gerakan secara global,” tutur Shayne Liddell, Direktur Produk Greenlux LED Lighting.
Ini adalah awal dari gelombang IoT yang akan menerjang dan menyapu kawasan tersebut. Joidea, sebuah penyedia layanan teknologi, akan menggunakan platform IoT Tuya, solusi komersial dan dukungannya untuk memanfaatkan basis klien korporatnya sendiri dan mitra industrinya untuk meningkatkan pangsa pasarnya di sektor pendidikan, perawatan lansia dan pertanian di Australia.
Sementara itu, perusahaan Taiwan terkemuka, MediaTek telah berhasil menerapkan modul Tuya'sNarrow Band-Internet of Things (NB-IoT) -NM1, NM1-CT, dan NM1-GL - untuk aplikasi kota pintar. Tiga modul NB-IoT yang baru diluncurkan akan memanfaatkan platform Tuya untuk berkembang menjadi perangkat pintar baru luar ruangan serta berbagai solusi tingkat SaaS dan tingkat PaaS untuk pengembang AIoT di seluruh dunia dan untuk membantu mempromosikan penerapan kota pintar, komunitas pintar, industri pintar, dan bidang terkait lainnya.
Platform dan teknologi Tuya membuat mitranya dapat fokus pada keahlian terbaik mereka. Di Singapura, platform IoT Tuya membantu perusahaan pencahayaan Nearto fokus pada kekuatan kunci mereka, yaitu memproduksi lampu. Hasilnya, Nearcan dapat merilis produk baru lebih cepat dan lebih baik dari saingannya.
Melalui aplikasi IoT, para perusahaan mengincar keuntungan yang lebih besar dan lebih nyata. “Ada tiga keuntungan dari evolusi hotel pintar, pertama yaitu dapat mengurangi tenaga kerja karena dapat melakukan check-in mandiri dan adanya mesin layanan kamar mandiri,” kata Arivendran, CEO Smartouch dari Malaysia. Kedua, dapat memberikan pengalaman yang lebih baik untuk klien hotel, misalnya mereka dapat mengontrol perangkat di kamar seperti tirai, pencahayaan, AC dengan asisten suara aplikasi. Dan ketiga, dapat mengurangi energi bagi pemilik hotel yang dideteksi dengan sensor deteksi manusia kami.
Sejalan dengan pertumbuhan ekosistem di kawasan Asia Pasifik yang semakin matang, Tuya akan terus terlibat secara aktif mengembangkan komunitas dan para pengembangnya secara maksimal. Masa depan IoT yang cerah akan memberi manfaat tidak hanya bagi mereka yang paham teknologi tetapi juga bagi semua orang. Alo T memungkinkan Asia Pasifik untuk menemukan solusi inovatif untuk masalah-masalah yang dihadapi, jadi hal itu akan menentukan bagaimana potensi AIoT selama beberapa dekade mendatang.