Selandia Baru Catat 1 Kasus Covid, Usai 2 Bulan Nol
Kasus covid-19 menginfeksi wanita berusia 56 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 di komunitas masyarakat atau di luar fasilitas karantina setelah lebih dari dua bulan nol kasus, Senin (25/1). Kasus baru Covid-19 menginfeksi wanita berusia 56 tahun.
Menteri Tanggap Covid-19, Chris Hipkins mengatakan, wanita tersebut kembali ke Selandia Baru pada 30 Desember dari Eropa. Wanita ini pun sudah menjalani masa karantina 14 hari sepulangnya dari Eropa sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah masa karantina, dia menjalani dua kali tes Covid-19 dengan hasil negatif sebelum diizinkan pulang ke rumahnya pada 13 Januari.
Seperti dilansir laman Sydney Morning Herald, wanita itu kemudian merasakan gejala ringan pada 15 Januari termasuk nyeri otot dan mulai merasa mual dari waktu ke waktu. Dia dites Covid-19 dengan hasil positif pada Sabtu malam lalu waktu setempat.
Hipkins mengatakan, tidak ada kasus komunitas lain yang dilaporkan sejak kasus wanita itu diungkapkan. Pihak berwenang mengatakan sumber infeksi mungkin adalah sesama orang yang kembali di fasilitas karantina.
"Pihak berwenang sedang memeriksa apakah virus itu menyebar melalui sistem ventilasi dan pendingin udara di fasilitas ini," kata Hipkins seperti dilansir laman Channel News Asia, Senin.
Sehabis dari lokasi karantina, wanita ini sudah mendatangi 30 tempat berbeda. Sehingga belum diketahui secara pasti dari mana dia tertular virus.
Sementara itu, Kepala Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield mengatakan 15 orang telah diidentifikasi sebagai kontak dekat wanita itu dan sedang dihubungi. Namun, kontak terdekatnya, suami dan penata rambutnya, menunjukkan hasil negatif.
Selandia Baru merupakan salah satu negara maju paling sukses dalam mengendalikan penyebaran pandemi. Negara tersebut terakhir mencatat penularan virus Corona komunitas pada November.
Lockdown yang sulit dan isolasi geografis membantu negara berpenduduk 5 juta itu hampir menghilangkan virus Corona di dalam perbatasannya. Selandia Baru hanya memiliki 1.927 kasus yang dikonfirmasi.
Namun dengan pandemi yang berkecamuk secara global, lebih banyak orang yang kembali dengan infeksi, termasuk varian baru, meningkatkan kekhawatiran bahwa virus dapat menyebar lagi di komunitas.