Pria AS Lontarkan Cercaan Anti-Muslim di Pom Bensin
Pelaku dibebaskan kurang dari 24 jam setelah ditangkap polisi.
REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Sebuah tayangan video menunjukkan seorang pria di Oregon, Amerika Serikat, mengancam akan membunuh seorang karyawan pom bensin yang ketakutan, sembari melontarkan cercaan anti-Muslim. Potongan video penuh kebencian itu menunjukkan Brian Christopher Miller (43 tahun), berteriak ke pemilik pom bensin Chevron di tenggara Portland.
Putra korban mengatakan kepada KOIN, saat itu pelaku berhenti untuk membeli rokok pada Jumat. Miller kemudian berteriak kepada karyawan yang merupakan seorang keturunan Afghanistan-Amerika berusia 68 tahun.
"Itukah cara kami melakukan sesuatu di Amerika, Afghanistan? Alqaidah? Osama? Hah, benarkah? Anda takut? Aku akan mengambil kamera itu dari tangan sialanmu, Bung. Saya tidak suka kamera," teriak Miller kepada karyawan pom bensin tersebut, dilansir di New York Post, Selasa (26/1).
Video tersebut menunjukkan Miller kemudian berjalan di belakang meja dan mengambil dua bungkus rokok sambil menjatuhkan uang lima dolar AS ke lantai. Miller tetap berteriak kepada korban.
"Anda dapat berutang kepada saya, Anda dapat berutang kepada saya. "Anda memanggil polisi, saya orang yang mudah ditemukan!" kata Miller kepada karyawan tersebut.
Miller lantas melemparkan beberapa barang ke pria tersebut, sementara pria itu terus merekam insiden yang tengah berlangsung di dalamnya. Pelaku kemudian mengacungkan jari tengah sebelum menyarankan korban mengunggah potongan video itu di Youtube untuk memberi tahu orang lain apa yang telah dilakukan orang Amerika kepadanya. Miller menyebut korban sebagai para imigran yang tidak suci.
"Dan aku akan menembakmu dari belakang," kata-kata kasar Miller berlanjut saat dia mengikuti pemilik pompa bensin ke ruang belakang.
Video insiden tersebut kemudian diunggah dengan keterangan asli bertuliskan "Rasialisme masih hidup, bahkan di kota liberal Portland. Ayah baik-baik saja."
The Oregonian melaporkan, usai insiden itu Miller ditangkap pada Jumat malamnya dengan tuduhan kejahatan kriminal tingkat pertama dan todongan tingkat tiga. Polisi Portland menahannya di luar toko dan mengatakan dia kemungkinan besar berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan pada saat kejadian.
Polisi mengatakan, pemilik pom bensin Chevron tidak terluka. Namun sejak itu, catatan daring penjara menunjukkan Miller dibebaskan atas pengakuannya sendiri. Sementara itu, upaya untuk menghubungi warga Gresham tersebut tidak berhasil pada Senin pagi.
Namun putra korban mengatakan, dia yakin Miller mendapat keuntungan dari hak istimewa kulit putih dengan dibebaskan dari tahanan hanya satu hari setelah dia ditangkap. Putra korban mengatakan kepada KOIN, pria itu dibebaskan kurang dari 24 jam setelah kejadian hanya dengan sebuah hukuman yang sangat ringan.
"Jika perannya dibalik, saya pikir hasilnya akan sangat berbeda," ujarnya.
Sementara itu, penuntut di Multnomah County tengah mempertimbangkan kemungkinan mengajukan tuduhan kejahatan bias terhadap Miller dalam serangan itu.
"Kami telah bekerja dengan detektif Kejahatan Bias dari Biro Kepolisian Portland untuk mengumpulkan semua laporan polisi yang tersedia dan bukti yang terkait dengan insiden ini, sehingga kasus tersebut dapat ditinjau sebelum perkiraan kemunculan hari Senin," demikian bunyi pernyataan penuntut tersebut.