Kemendikbud Lanjutkan Transformasi Pendidikan Vokasi
Kerja sama dengan dunia usaha dan industri sangat penting untuk pendidikan vokasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hendarman mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 berbagai perubahan harus dilakukan. Dalam bidang pendidikan, banyak hal yang harus diubah, tidak terkecuali perubahan dalam pendidikan vokasi.
“Untuk itu, di tahun 2021 Kemdikbud berkomitmen akan melanjutkan (transformasi pendidikan vokasi),” kata Hendarman, dalam keterangannya, Sabtu (30/1).
Hendarman menuturkan, peran kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sangat penting agar pendidikan vokasi dapat berjalan dengan baik. “Diharapkan, pendidikan vokasi akan mengambil peran ke depan dalam menghasilkan SDM unggul untuk mengangkat nama Indonesia terutama di bidang ekonomi hingga ke kancah internasional,” kata dia.
Southeast Asian Ministers of Education Organization for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP) menggelar talkshow bertajuk Integrasi Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam Penguatan Sekolah Vokasi Indonesia. Kegiatan yang diikuti oleh 342 peserta secara daring dan 25 peserta luring, menjadi ajang diskusi dalam rangka peningkatan kapasitas lulusan sekolah vokasi (SMK) dalam mensinergikan dirinya dengan kebutuhan DUDI.
Direktur SEAMEO BIOTROP, Zulhamsyah Imran menekankan bahwa acara temu wicara ini sangat penting untuk mengajak DUDI bekerja sama. “Karena orientasi SEAMEO BIOTROP tidak hanya riset yang menghasilkan produk. (Kami yakin) untuk membangun pendidikan Indonesia, harus dilakukan secara bersama. Harapannya hal tersebut dapat didiskusikan lebih lanjut dalam kegiatan temu wicara ini," kata dia.
Dalam penjelasannya, Zulhamsyah menyampaikan, pihaknya sangat peduli dengan perkembangan pendidikan vokasi. SEAMEO BIOTROP telah menggagas program yang melibatkan SMK melalui program SMART-BE dan program ketahanan pangan.
"Program ini telah berhasil membina lebih dari 80 SMK di Indonesia," ujar Zulhamsyah menambahkan.
Tak sampai di situ, sebagai Community Learning Centre, SEAMEO BIOTROP juga telah membina lebih dari 300 peserta magang per tahun. Namun, program magang tersebut terhambat karena pandemi Covid-19. Rencananya, SEAMEO BIOTROP akan terus memproduksi video virtual baik untuk kegiatan magang maupun kebutuhan lainnya.