Selama PPKM , Angka Kematian Akibat Covid-19 Cirebon Turun

Tingkat kematian akibat Covid-9 di Kabupaten Cirebon mencapai 19 orang

Dedhez Anggara/ANTARA
Tim medis menyuntikkan vaksin kepada warga dalam simulasi uji coba vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/1/2021). Simulasi tersebut dilakukan setelah puskesmas tersebut ditunjuk sebagai salah satu lokasi pelaksanaan ujicoba vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Cirebon dengan memastikan kesiapan mulai dari alur proses vaksinasi, tenaga kesehatan, observasi, penerapan protokol kesehatan.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyakat (PPKM) berhasil menurunkan tingkat kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Pencanangan vaksinasi Covid-19 di daerah itupun dimulai, Senin (1/2).


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, menyebutkan, sepekan sebelum pemberlakukan PPKM tahap pertama, atau 4-10 Januari 2021, tingkat kematian akibat Covid-9 di Kabupaten Cirebon mencapai 19 orang.

Sedangkan saat minggu pertama pemberlakukan PPKM, tingkat kematian menurun menjadi 15 orang. Jumlah itu naik sedikit menjadi 16 orang saat pekan kedua PPKM.

Sementara itu, pada pekan pertama PPKM tahap kedua, angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Cirebon hanya tujuh orang."Semoga terus menurun," tutur Enny, Senin (1/2).

Dengan data tersebut, Enny menyebutkan, angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Cirebon mencapai 5,5 persen. Angka itu diakui masih di atas rata-rata nasional.

Namun, meski angka kematian masih di atas rata-rata nasional, lanjut Enny, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di abupaten Cirebon juga berada di atas rata-rata nasional. Yakni, 86 persen dan ratio kasus aktif di bawah 7,51 persen.

Sementara itu, pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon digelar hari ini. Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 menyasar 7.203 tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Cirebon dan tokoh publik.

Namun, dari jumlah nakes itu, kata Enny, tidak semuanya bisa menerima suntikan vaksin. Nakes yang tak dapat melanjutkan vaksinasi di antaranya para nakes penyintas Covid-19 maupun yang memiliki comorbid (penyakit penyerta).

"Nanti akan diketahui jumlah nakes yang divaksin dan nakes yang tak dapat melanjutkan vaksinasi," tandas Enny. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler