Penyintas Covid, Wagub DKI Ikut Donor Plasma Konvalesen

Sebanyak 1.500 orang sudah mengikuti donor plasma konvalesen di PMI DKI Jakarta. 

Eva Rianti
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau Ariza di Balai Kota DKI, Jumat (24/7).
Rep: Flori Sidebang Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria hadir dan mendukung kegiatan donor plasma konvalesen yang dilaksanakan oleh Ikatan Keluarga Dewan (IKD) DPRD DKI Jakarta bersama PMI DKI Jakarta, Selasa (2/1). Ariza yang diketahui merupakan seorang penyintas Covid-19, turut melakukan donor plasma dalam kegiatan tersebut.


"Saya hadir di Kantor PMI DKI Jakarta dalam rangka mengikuti dan mendukung rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Ikatan Keluarga Dewan DPRD DKI Jakarta terkait donor plasma konvalesen bersama dengan Lions Club dan PMI DKI Jakarta. Kami menyambut baik," kata Ariza dalam keterangan tertulis resminya, Selasa.

Ariza menuturkan, hingga saat ini, sebanyak 1.500 orang sudah mengikuti donor plasma konvalesen di PMI DKI Jakarta. Ia pun berharap, agar semakin banyak penyintas Covid-19 yang berkenan dan berpartisipasi mendonorkan plasma konvasalen.

Petugas PMI memeriksa kondisi plasma konvalesen hasil donor dari seorang penyintas Covid-19 di Unit Tranfusi Darah PMI. (Antara/Zabur Karuru)
 

Selain donor plasma konvalesen, dia juga mengimbau agar masyarakat yang sehat dapat mengikuti kegiatan donor darah. Sebab, jelas dia, sejak pandemi Covid-19 terjadi, jumlah pendonor darah menurun drastis.

 

"Para warga juga kami minta untuk mengikuti donor darah, karena menurut data, sehari idealnya 1.000 bahkan 1.500 donor darah. Sejak pandemi, turun drastis, kurang lebih hanya 200 saja. Untuk donor plasma konvalesen, mudah-mudahan ini bisa membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma," ungkap dia.

Ariza menambahkan, terkait penanganan virus corona, peningkatan berbagai fasilitas kesehatan juga terus dilakukan. Dia menyebut, berdasarkan data yang ada, terjadi peningkatan ketersediaan tempat tidur isolasi dengan total 8.074 unit dari sebelumnya 6.663 unit. Dari jumlah itu, tenpat tidur isolasi yang terpakai sebanyaj 6.364 unit, atau mencapai 79 persen.

"Ruang ICU saat ini 1.121 dari sebelumnya 907. Yang terpakai 893, itu berarti 80 persen. Ini kurang lebih data kami, 20 persen warga non-Jakarta. Begitu pula pemakaman, 20 persen non-Jakarta," jelasnya.

 

Lebih lanjut Ariza menuturkan, Pemprov DKI Jakarta berharap penambahan fasilitas kesehatan yang memadai juga berjalan di wilayah-wilayah penyangga. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler