Komnas: Kemenag dan Travel Harus Edukasi Penundaan Umroh
IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Belum lama jalur umrah dibuka untuk calon jamaah haji di tanah air, kini pemerintah Arab Saudi kembali menutup pintu gerbang umrah bagi jamaah umrah dari 20 negara termasuk di dalamnya Indonesia. Hanya profesi-profesi tertentu saja yang dibolehkan memasuki negara tersebut.
"Kabar ini tentu saja cukup mengejutkan dan berita kurang baik bukan saja bagi calon jamaah tetapi juga penyelenggara perjalanan ibadah umrah," kata Ketua Komnas Haji Umrah Mustolih Siradj kepada Republika.co,id, Rabu (3/2).
Mustolih yang juga Dosen UIN Jakarta ini mengatakan, dengan adanya kebijakan ini jamaah yang sudah mendaftar dan terjadwal tentu saja harus rela kembali menunggu kebijakan selanjutnya kapan akan dibuka lagi. Demikian pula dengan PPIU kondisinya makin terpukul dengan adanya kebijakan ini.
"Kebijakan ini diambil tidak lepas dari upaya Arab Saudi untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang terus merangkak naik," ujarnya.
Otoritas Arab Saudi mencatat ada 368 ribu kasus Corona dengan 6.400 kasus kematian. Angka ini menjadikan Arab Saudi sebagai negara dengan angka tertinggi terkait kasus corona dan kasus kematian dari negara-negara Teluk Arab.
"Untuk mencegah penularan makin meluas diambillah kebijakan penutupan sementara lalu lintas masuknya warga asing. Hal yang sangat lumrah," katanya.
Mengingat kebijakan Arab Saudi yang terus mengalami buka tutup umrah, Kemenag dan PPIU semestinya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada publik secara terus menerus. Sebab kebijakan tersebut merupakan otoritas dari negara tuan rumah yang wajib dihormati oleh negara lain termasuk Indonesia.
Menurut dia, ada saja jamaah yang karena minimnya informasi dan literasi menganggap bahwa penundaan umrah yang mendadak menyalahkan pihak PPIU dan Kemenag sebagai regulator. Hal itu tentu saja sangat tidak tepat.
"Buka tutup pintu umrah di masa-masa mendatang agaknya akan terus terjadi, sampai kemudian pandemi ini benar-benar terkendali," katanya.