Sidebar

Tim WHO Kunjungi Pusat Penelitian Wuhan

Wednesday, 03 Feb 2021 15:09 WIB
Peter Daszak dari tim Organisasi Kesehatan Dunia pergi dengan mobil setelah mengunjungi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan di provinsi Hubei, China tengah, Selasa, 2 Februari 2021. Tim WHO sedang menyelidiki asal-usul pandemi virus corona. telah mengunjungi dua pusat pengendalian penyakit di provinsi tersebut.

IHRAM.CO.ID, WUHAN -- Penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi pusat penelitian di kota Wuhan, China, pada Rabu (3/2). Mereka bermaksud untuk bertemu dengan staf kunci.

Kunjungan tim WHO ke Institut Virologi Wuhan adalah puncak dari misi untuk mengumpulkan data dan mencari petunjuk dari mana asal virus itu berasal. Mereka mencari tahu bagaimana penyebaran virus korona baru ini terjadi.

"Kami berharap dapat bertemu dengan semua orang penting di sini dan menanyakan semua pertanyaan penting yang perlu ditanyakan,” kata ahli zoologi dan anggota tim, Peter Daszak.

Meski media boleh mengikuti tim, hanya sedikit informasi yang diberikan. Petugas keamanan berseragam dan berpakaian preman berjaga-jaga di sepanjang pintu masuk depan fasilitas itu. Tim WHO pergi setelah sekitar tiga jam di tempat itu.

Setelah dua minggu di karantina, tim WHO yang terdiri dari para ahli di bidang kedokteran hewan, virologi, keamanan pangan, dan epidemiologi dari 10 negara selama enam hari terakhir mengunjungi berbagai tempat. Mereka mengumpulkan informasi dari rumah sakit, lembaga penelitian, dan pasar tradisional yang terkait dengan banyak kasus pertama.

Konfirmasi asal-usul virus kemungkinan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Menentukan reservoir hewan wabah biasanya membutuhkan penelitian yang mendalam, termasuk pengambilan sampel hewan, analisis genetik, dan studi epidemiologi. Salah satu kemungkinannya adalah pemburu satwa liar mungkin menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan.

Kelompok pertama Covid-19 terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019. Peristiwa ini mendorong pemerintah untuk menempatkan kota berpenduduk 11 juta itu di bawah penguncian yang ketat selama 76 hari.

China sejak itu melaporkan lebih dari 89.000 kasus dan 4.600 kematian, dengan kasus-kasus baru sebagian besar terkonsentrasi di wilayah timur laut. Kasus baru penularan lokal terus menurun dengan hanya 15 yang dilaporkan pada Rabu karena pemerintah China mengindahkan seruan untuk tidak melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini.

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya