Sidebar

Dua Korban Banjir Bandang Pasuruan Dimakamkan Satu Liang

Thursday, 04 Feb 2021 15:24 WIB
Warga membersihkan puing-puing batang pohon yang hanyut dan tersangkut pilar jembatan di Sungai Kambeng Desa Kepulungan, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021). Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi sungai meluap akibat intensitas hujan yang tinggi yang bisa menyebabkan banjir bandang susulan.

IHRAM.CO.ID,PASURUAN -- Dua orang korban banjir bandang yang ada di Dusun Genuk Watu, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dimakamkan dalam satu lihat lahat di pemakaman umum desa setempat.


Dua orang korban banjir bandang masing-masing bernama Sri Susminanti dan Nanda Zeni Sekar itu dimakamkan di pemakaman umum desa setempat yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya. "Dua orang korban itu ditemukan pagi tadi pukul 06.00 WIB dan pukul 07.30 WIB di dua lokasi berbeda," kata Kepala Desa Kepulungan Didik Hartono, Kamis (4/2).

Usai ditemukan, kata dia, kedua korban yang masih memiliki hubungan keluarga itu langsung disucikan dan dishalatkan di mushala setempat. "Baru kemudian korban itu dimakamkan di pemakaman umum desa ini," katanya.

Dalam pemakaman itu diwarnai isak tangis keluarga dan tetangga. Bahkan ada anggota keluarga yang tampak pingsan dan ditenangkan pihak keluarga di samping mushala setempat.

Lokasi banjir bandang yang berada di Jalur Surabaya-Malang sempat menimbulkan kemacetan karena banyak pengendara yang mengurangi kecepatan sekadar untuk melihat bekas banjir bandang.

Kemacetan sepanjang 1 kilometer terjadi baik dari arah Surabaya atau juga dari arah Malang. Kemacetan diperparah dengan adanya satu buldozer yang dikerahkan untuk membantu proses pembersihan material longsor di sisi jalan. Praktis aktifitas jalan dari Malang ke Surabaya hanya bisa digunakan satu lajur.

Sementara satu ekskavator juga dikerahkan di dalam lokasi, tepatnya di atas rumah warga yang rata dengan tanah. Alat berat itu digunakan untuk memperlancar aliran sungai kecil yang ada di pemukiman warga.

"Dulunya desa ini merupakan aliran sungai, kemudian dibangun jalan Surabaya-Malang sehingga aliran sungai berbelok dari sisi barat jalan," kata Didik Hartono.

Sebelumnya, pada Rabu (3/2) petang hujan deras mengguyur kawasan Pasuruan hingga mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan karena banjir.

Kejadian banjir bandang itu membuat sebanyak enam rumah rata dengan tanah terseret banjir, sebelas rumah mengalami kerusakan berat dan sebanyak 13 rumah mengalami kerusakan sedang.

 

Berita terkait

Berita Lainnya