Teknologi Nano akan Jawab Dinginnya Api Pembakar Ibrahim AS?
Allah SWT perlihatkan mukjizat dinginnya api saat membakar Nabi Ibrahim
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di antara mukjiat yang ditunjukkan Allah SWT untuk Nabi Ibrahim sebagai penguat dakwahnya adalah dinginnya api.
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." (QS Al Anbiyaa: 69)
Ayat tersebut berdasarkan kisah Nabi Ibrahim. Dahulu Raja Namrud murka kepada Ibrahim yang tak mau mengaku telah menghancurkan patung berhala tuhan mereka. Raja Namrud kemudian memerintahkan para punggawanya membakar hidup hidup pemuda Ibrahim.
Namun yang terjadi kemudian, Raja Namrud dan seluruh rakyatnya yang menyaksikan terkesima. Setelah api yang menyala nyala itu padam, Ibrahim keluar dengan tenangnya seperti tidak terjadi apa apa.
Kisah di atas tentu menjadi tantangan bagi para ilmuwan untuk bisa memecahkannya. Mengutip Michel Talbot dalam buku ‘’Mysticism and The NewPhysics’’ Ferdy Novrizal dkk menjelaskan, api dan panas merupakan bentuk energi yang dampaknya dihasilkan akselerasi vibrasi molekul yang akseleratif.
Menurut teori fisika baru, kesadaran manusia bisa mempengaruhi materi. Dan menurut fisikawan Jack Sarfatti, perilaku acak partikel-partikel dalam gerak brown dapat dipengaruhi aktivitas manusia atas kemauannya sendiri.
Kesadaran dapat menghasilkan sebuah medan biogravitasi yang dapat berinteraksi dan mengubah medan gravitasi pengendali materi. Kesadaran inilah yang mengintervensi vibrasi molekul-molekul akselerasi dan menahan peroses nyala api yang normal.
Dewasa ini, terutama memasuki abad ke 21, kalangan ilmuwan sepakat, bahwa kemajuan teknologi di dunia masa datang ditopang tiga teknologi yang saling berhubungan dan saling mempercepat. Yaitu teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa biologi (bio engineering), dan teknologi nano (nano technology).
Khusus teknologi nano, menjadi fokus perhatian kalangan fisikawan dunia karena berbagai kemungkinan yang dilahirkannya dan diramalkan akan mengubah wajah peradaban manusia. Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu per miliar meter (0,000000001 m) sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang diinginkan.
Konsep positional assembly dan self replication yang dianut teknologi nano membuka peluang munculnya rekayasa teknologi untuk membuat api yang menyala-nyala menjadi dingin. Dengan kata lain, teknologi nano bisa menarik panasnya api.
Indikasi kearah tersebut sudah semakin nyata, dengan semakin banyaknya produk produk hasil teknologi nano yang tahan panas atau mengurangi panas yang dilempar oleh kalangan industri ke pasar.
Kelak kalau revolusi teknologi nano sudah mencapai puncaknya, kisah seperti yang dialami Nabi Ibrahim AS atau orang berjalan di atas bara api bukan lagi sesuatu yang asing. Karena ketika itupun, manusia terbang di udara tanpa mengendarai pesawat bukan sesuatu yang mustahil.