Pengamat Menilai Jalan Tol Berlubang karena Truk ODOL
Sering turunnya hujan membuat aspal jadi mudah rapuh apalagi sering dilalui truk ODOL
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, truk dengan muatan berlebih atau yang biasa disebut over dimension over loading (ODOL), menjadi penyebab banyaknya lubang di jalan tol. Persoalan ini pun merupakan masalah lama yang terus terulang.
Di tambah dalam kondisi Pandemi Covid-19, kata Djoko, sehingga aparat kepolisian yang harusnya menindak truk-truk ODOL, menjadi terkendala. Sementara pihak operator TOL tidak memiliki wewenang menilang truk ODOL.
"Selama masa pandemi, truk ODOL tidak dilakuan penilangan oleh polisi. Jadi dugaan saya, jalan tol itu cepat rusak karena dampak truk ODOL," kata Djoko dalam keterangannya, Selasa (9/2).
Di tambah lagi hujan deras yang terus mengguyur di sebagian wilayah di Indonesia, menjadikan jalan tol semakin sering terguyur air hujan dan menciptakan genangan, membuat aspal jalan menjadi rapuh. Lebih baik, kata Djoko, jika menemukan kondisi seperti itu untuk menghindar dan mencari alternatif jalan lain.
"Di musim hujan, muncul jalan berlubang karena bisa jadi terendam air atau terguyur hujan. Kalau di musim hujan seperti lewat daerah banjir, lebih baik berhenti atau putar balik. Jika hanya hujan, terutama di tol, kurangi kecepatan sembari mencari informasi tentang kondisi tol yang akan dilewati," jelasnya.
Sebelumnya viral di media sosial puluhan mobil mengalami pecah ban di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 39. Peristiwa tersebut juga menuai banyak keluhan warganet terkait kerusakan dan jalan tol yang berlubang.
Jasa Marga sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut. Jasa Marga juga segera melakukan perbaikan jalan tol yang berlubang. Serta kendaraan yang mengalami pecah ban diminta untuk mengajukan klaim kerusakan atau ganti rugi.