BST Efektif Bantu KPM Penuhi Kebutuhan Hidup di Masa Pandemi

Kebutuhan BST dirasa masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada kondisi pandemi.

Istimewa
PT Pos Indonesia telah menyalurkan seluruh bantuan sosial tunai (bansos tunai/BST) 2021 dari Kemensos.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- PT Pos Indonesia telah menyalurkan seluruh bantuan sosial tunai (bansos tunai/BST) 2021 dari Kemensos ke seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten. Para KPM merasakan perubahan yang baik setelah mendapatkan BST.


Proses penyaluran BST di Pakulonan, dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lurah Pakulonan Dwi Santoso menyatakan, KPM yang hadir di lokasi telah ditentukan sesuai data penerima.

"Para warga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan hidup sehat," ujar Dwi, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/2).

Salah satu penerima BST, Rini Ariani mengapresiasi, peran Kemensos dan PT Pos Indonesia yang telah menyalurkan BST kepada KPM di tengah pandemi covid-19. Dengan adanya BST,  Rini mengatakan, sangat membantunya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Beban keluarga saya (jadi) tidak terlalu berat," kata Rini.

Sebelumnya, Rini mendapat bantuan berupa sembako. Mulai tahun ini, dia mendapat bantuan secara tunai, yakni BST.

"Pembayarannya juga dimudahkan oleh petugas pos. Saya hanya membawa undangan yang kemudian discan oleh petugas. Lalu dicocokkan dengan KTP dan kartu keluarga," ujar Rini.

 

 

Sementara itu, petugas juru bayar di kelurahan Serpong, M Rojalih merasa senang menjadi bagian dari PT Pos Indonesia saat menyalurkan bantuan tersebut. Dia melihat dengan jelas wajah-wajah yang penuh harapan saat melakukan proses pembayaran kepada KPM.

Menurutnya, Bantuan Sosial Tunai ini, sangat bermanfaat bagi para penerima. Mengingat kondisi ekonomi saat ini yang sedang terpuruk.

"Saya berharap bantuan ini dapat terealisasi dengan lancar dan tercapai sesuai harapan dari Kemensos," tutur Rojalih.

Seperti diketahui, BST merupakan salah satu program pemerintah bagian dari kebijakan jaring pengamanan sosial. Dilaksanakannya kebijakan ini dalam rangka pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari covid-19.

Setiap KPM diberikan bantuan tunai sebesar Rp 300 ribu. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan dapat menyalurkan BST kepada 10 juta KPM, dari sebelumnya sembilan juta KPM pada 2020.

Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus mengatakan, penambahan jumlah KPM penerima BST tidak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Situasi di Indonesia, jumlah kasus positif terus meningkat.

 

"Memang kebutuhan BST dirasa masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya pada kondisi pandemi ini. (BST) masih jadi adalan untuk memulihkan ekonomi," kata Charles.

 

Dengan adanya penambahan target jumlah KPM, Charles menegaskan pihaknya akan melakukan persiapan yang lebih baik. Terlebih, pihaknya sudah belajar dari pengalaman sepanjang 2020.

Agar penyaluran ini berjalan sukses, satu hal utama yang patut diperhatikan ialah penerapan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan. Misalnya, menentukan jumlah orang yang datang ke kantor Pos Indonesia, atau komunitas.

Upaya lainnya, pegawai PT Pos Indonesia menyambangi langsung rumah KPM, khususnya KPM yang sedang jatuh sakit dan lanjut usia (lansia). 

"Kami pernah menerapkan protokol kesehatan yang lengkap. Seluruh alat pelindung diri (APD) digunakan. Biasanya di tempat yang jumlah kasus positif Covid-19 tinggi. Kami istilahnya zona hitam," katanya.

Sepanjang 2020, sebanyak 97 persen KPM telah menerima BST yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia di seluruh wilayah Indonesia. Tahun ini, ditargetkan BST tersalurkan 100 persen.

 

"Keinginannya sih 100 persen, ya. Tapi bergantung pada situasi di lapangan dan kesempurnaan data," ucap Charles. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler