Kisah Raja Babilonia yang Anggap Dirinya Sekor Sapi

Raja Babilonia pernah anggap dirinya seekor sapi karena penyakit langka

ROL/Fakhtar K Lubis
Raja Babilonia pernah anggap dirinya seekor sapi karena penyakit langka. Sapi (ilustrasi)
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nebukadnezar, raja terbesar Babilonia, pernah menderita penyakita mental yang aneh selama tujuh tahun. Dia meyakini bahwa dirinya adalah sapi dan berjalan dengan kedua tangan dan kedua kakinya, lalu memakan rumput di padang rumput. Bicaranya pun dengan teriakan. 

Baca Juga


Raja Nebukadnezar, seperti dilansir dari laman Arabic Post, pada abad ke-6 sebelum Masehi (SM) mengalami penyakit bernama Panthropia, yaitu kelainan psikologis yang sangat langka. 

Bahkan pada abad ke-10, gangguan psikologis itu juga menimpa seorang pangeran Persia, yang kemudian dirawat pakar kesehatan Muslim Ibnu Sina.

Di era modern sekarang ini pun masih jarang orang yang mengidap gangguan psikologi tersebut. Namun, meski panthropia adalah kelainan psikologis yang sangat langka, sangat mudah untuk mendiagnosis dan memperhatikan gejalanya.

Orang dengan penyakit ini mengira bahwa mereka adalah sapi atau lembu jantan dan mulai bertindak atas dasar ini. Penderita panthropia kehilangan rasa sebagai manusia, mulai berjalan merangkak, memakan rumput padang rumput, kehilangan kemampuan untuk berbicara dan menggantinya dengan berteriak dan melenguh.

Sampai saat ini, penyebab penyakit ini masih belum sepenuhnya jelas, terutama karena sangat jarang terjadi. Para ilmuwan percaya bahwa itu mungkin bentuk lain dari penyakit mental seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Halusinasi dapat membuat penderitanya percaya bahwa dia bukan lagi manusia.

Ilmuwan juga meyakini, gangguan psikologis ini kemungkinan bersifat turun-temurun atau neurologis. Seseorang mungkin saja menderita porfiria, misalnya, yang merupakan kelainan enzim yang muncul dengan gejala neurologis yang meliputi halusinasi, depresi, kecemasan, paranoia, selain menjadi lumpuh.

Dokter Austria Sigmund Freud mengaitkan kondisi ini dengan mimpi. Karena ada beberapa pasiennya yang pertama kali bermimpi menjadi sapi dan kemudian mempercayai mimpi mereka nyata. Karena penyebab panthropia tidak didefinisikan dengan baik, pengobatannya juga tidak jelas. Tetapi yang bisa dilakukan mungkin dengan psikoterapi dan pengobatan untuk membantu penderita melepaskan ilusi tersebut.

Panthropia bukanlah penyakit modern, karena beberapa orang telah tertular sepanjang sejarah. Kemungkinan yang paling menonjol dari mereka adalah Raja Nebukadnezar yang agung, yang naik tahta Babilonia pada tahun 605 SM.

Sumber: arabicpost  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler