Garap Pasar Milenial, BNI Perkuat Produk Berbasis Digital

Pengguna mobile banking BNI naik signifikan sebesar 60 persen menyentuh 7,8 juta.

BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pengguna mobile banking naik signifikan sebesar 60 persen menyentuh 7,8 juta. (ilustrasi).
Rep: Novita Intan Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pengguna mobile banking naik signifikan sebesar 60 persen menyentuh 7,8 juta. Adapun porsi pengguna berasal dari segmen milenial sebesar 38 persen.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan saat ini perseroan memfokuskan menggarap pasar milenial. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan menyediakan layanan finansial berbasis digital yang praktis, cepat, aman, dan nyaman.

“Milenial sebagai Big Potential Market akan terus dimanjakan perusahaan dengan layanan transaksional yang serba digital dengan aksesibilitas yang semakin terbaru dan modern. Beragam kebutuhan pembayaran kini bisa dikabulkan lewat satu fitur BNI Mobile Banking,” ujarnya dalam keterangan resmi, Ahad (14/2).

Menurutnya BNI Mobile Banking menjadi satu-satunya rumah untuk seluruh transaksi yang dibutuhkan nasabah atau one-stop-service, mulai dari digital opening account, reward point yang sudah berbasis digital, apply loan berbasis digital hingga signature berbasis digital untuk mengajukan kartu kredit. BNI melihat sejumlah peluang yang akan disasar untuk menangkap potensi segmen milenial, baik melalui pasar domestik hingga mancanegara.

BNI melalui produknya yang beragam akan seluruhnya dioptimalkan dengan berbasis digital. Pengembangan produk berbasis digital akan menjawab peluang penggarapan khusus market milenial bagi perseroan.

"Selain digital opening account, perusahaan memiliki BNI Sonic (Self Service Opening Account) yang dapat diakses melalui perangkat EDC Android. Kemudian ada pembukaan rekening digital pada e-commerce, dan peningkatan akuisisi BNI Fleksi sebagai produk KTA yang didukung fleksibilitas channel seperti channel ATM, Mobile Banking, SMS Banking serta pengajuan aplikasi e-form serta kerja sama dengan pihak ketiga seperti Pay Later, Traveloka, Dumi, dan sebagainya," jelas Corina.

BNI juga memperkuat hubungan dengan stakeholder seperti di universitas, perguruan tinggi, Kementerian & BUMN untuk penggarapan nasabah milenial dimulai dari pengenalan fitur-fitur perbankan BNI dan Mobile Banking BNI pada saat pembukaan Tabungan Pelajar dan Kartu Mahasiswa.

Baca Juga


Adapun tantangan yang dihadapi BNI dalam membidik pasar milenial adalah mengkomunikasikan produk konsumer yang kini serba digital melalui channel aplikasi berkembang seperti Youtube, Instagram, Whatsapp, Twitter, dan website berita online. Selain itu, pengembangan dan maintenance IT produk perbankan digital juga menjadi perhatian khusus BNI.

"Perseroan harus semakin responsif karena milenial melek dan agile terhadap perkembangan teknologi," ucapnya.

Kemudian, berkembangnya kompetitor alternatif pembayaran KTA dan KPR seperti fintech lending dan multifinance yang lebih mudah dan cepat mendorong BNI untuk selalu inovatif agar tetap eksis dalam penyaluran KTA dan KPR di tengah gempuran fintech lending dan multifinance. Tantangan terakhir yakni semakin berkembangnya digital marketing, gencarnya ekspansi startup dan unicorn melalui pemanfaatan big data analysis, artificial intelligence, untuk menjawab kebutuhan market dan konsumen.

"Startup-startup yang secara teknologi sudah pakai scoring dan online. Jadi kami menjalin kerja sama dengan startup-startup, kami tidak berkompetisi melainkan berkolaborasi," ucapnya.

Ke depan perseroan berupaya melakukan inovasi untuk menciptakan beragam fitur berbasis digital yang memudahkan seluruh nasabahnya terutama kaum milenial. “Harapannya menjadikan BNI sebagai lifetime partner dalam finansial dan perbankan dan menjadi transactional banking,” ucapnya.






BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler