Sidebar

Masjid Mantes Sud di Prancis Tempar Berlindung Tuna Wisma

Wednesday, 17 Feb 2021 09:10 WIB
Masjid Mantes Sud, Prancis.

IHRAM.CO.ID, Masjid di Prancis Ini jadi Tempat Berlindung Tunawisma dan Migran Selama Musim Dingin


PARIS -- Sebuah masjid di Prancis menjadi tempat yang aman bagi banyak tunawisma dan migran selama musim dingin saat ini di negara itu. Masjid tersebut adalah Masjid Mantes Sud di departemen Yvelines, yang terletak sekitar 50 km (31 mil) barat ibu kota Paris.

Masjid tersebut menempatkan tempat tidur di dalam masjid yang diperuntukkan bagi mereka yang berlindung. Dengan dukungan As Suffa Association, masjid itu juga menyajikan makanan bagi mereka yang membutuhkan.

Ketua asosiasi masjid tersebut, Abdelaziz el Jaouhari, mengatakan bahwa masjid tersebut menyediakan tempat penampungan darurat bagi para tunawisma sepanjang tahun.

 
Ia mengatakan, pihaknya menerima dukungan dari banyak orang setelah membuat seruan di media sosial. Menurutnya, banyak orang yang ingin menjadi relawan di masjid tersebut untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, dan adapula yang mengirimkan bahan bantuan.

"Kami membuka pintu masjid tidak hanya untuk Muslim tetapi semua orang yang mengetuk pintu kami," kata Jaouhari, dilansir di Anadolu Agency, Rabu (17/2).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masjid tersebut dibangun pada 2015 dan berfungsi sebagai tempat ibadah serta pusat ilmu pengetahuan dan kegiatan sosial. Saat membangun masjid, kata dia, mereka tetap mengingat peran masjid pada masa Nabi Muhammad SAW.

"Masjidnya (Nabi Muhammad) memiliki tiga fungsi utama. Menyatukan orang, memungkinkan mereka memperoleh ilmu, dan memberikan dukungan sosial," katanya.

Sementara itu, lantai tiga yang akan segera dibangun di masjid tersebut akan berfungsi sebagai pusat ilmu. Pasalnya, mereka ingin mengikut sunnah Nabi Muhammad SAW.

Bantuan masjid ini dirasa begitu berarti bagi para tunawisma dan mereka yang hendak mencari tempat berlindung. Salah satunya bagi Ishwor, seorang migran Nepal yang mengungsi di masjid tersebut, yang mengungkapkan bahwa dia tidak akan melupakan Muslim yang membukakan pintu untuknya selama malam yang dingin.

"Muslim menjamu kami. Saya sangat senang bisa dijamu di tempat terhormat seperti ini," ujarnya.

Sementara itu, salah satu relawan asal Aljazair, Aisha Bendoukha, mengatakan dia datang ke masjid setiap Sabtu sebagai relawan dan membantu pekerjaan amal. Menurutnya, mereka akan menyajikan makanan untuk lebih dari 150 orang dalam sehari.

"Begitulah cara kami mengubah dunia setiap hari," ujarnya.

Relawan lainnya, Khedima Kadgam, mengatakan jumlah relawan di masjid itu terus meningkat. Menurutnya, gagasan untuk menjadi berguna bagi seseorang memberi mereka kekuatan dan motivasi.

Berita terkait

Berita Lainnya