Polda Lampung Selidiki Limbah Medis di TPA Bakung

Kepala UPT TPA Bakung mengaku tak mengetahui adanya limbah medis.

ANTARA/M IBNU CHAZAR
Limbah medis (ilustrasi)
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Polda Lampung melakukan pengecekan limbah medis yang bersumber dari beberapa rumah sakit, klinik, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lain di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung di Keteguhan Kecamatan Teluk Betuk Barat, Kota Bandarlampung.


"Ya benar, Ditreskrimun Polda Lampung tengah melakukan penyelidikan limbah berbahaya tersebut, " kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.

Ia menyebutkan limbah yang ditemukan itu plastik pembungkus bertuliskan "INFECSIUS", selang transfusi, jarum suntik, botol obat-obatan, plastik transparan tempat obat, kantong kantong berlogo rumah sakit. Kemudian, kotak bertuliskan "COVIFOR" (remdevisir) obat Covid-19, bekas masker, baju alat pelindung diri (APD), dan sarung tangan medis.

Kabid Humas Polda Lampung itu menyampaikan berdasarkan ketentuan bahwa limbah medis adalah merupakan limbah B3 karena memiliki karakteristik infecsius atau limbah medis padat yang terkontaminasi organisme dan patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan.

Menurut dia, organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan pada manusia rentan) dan sampah limbah tidak berbahaya tidak dapat dicampur dengan limbah B3.

"Untuk saat ini Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Lampung masih melakukan penyelidikan di lapangan," kata Pandra.

Kepala UPT TPA Bakung, A Setiawan Batin menjelaskan bahwa tidak mengetahui adanya limbah B3 di TPA Bakung. "TPA Bakung hanya bersumber dari limbah rumah tangga, hotel, restoran dan sumber limbah lainnya yang tidak berbahaya," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler