Asa Milenial Miliki Rumah di Tengah Pandemi

Minat masyarakat untuk membeli rumah tetap tinggi, meski dimasa pandemi.

Lilis Sri Handayani/Republika
Minat masyarakat untuk membeli rumah tetap tinggi, meski dimasa pandemi.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, Mata Handhika Rahman (23 tahun) terlihat berbinar. Dari balik masker bedah yang menutupi mulut dan hidungnya, terlihat jelas rona bahagia bercampur haru yang dirasakannya. Mimpinya untuk memiliki rumah sendiri di usia muda, hanya tinggal menghitung hari.


Pria yang akrab disapa Dhika itu baru saja menyerahkan uang kontan sebanyak Rp 15 juta kepada bagian marketing perumahan Pesona Citra Residence Indramayu, Jumat (12/2). Penyerahan uang dilakukan di kantor pemasaran, yang posisinya di deretan depan perumahan tersebut.

Dhika memutuskan untuk membeli rumah di Pesona Citra Residence Indramayu dengan berbagai pertimbangan. Terletak di Jalan Raya Tambak, Desa Tambak, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, perumahan itu dinilainya strategis. Lokasinya hanya berjarak sekitar satu kilometer dari pusat pemerintahan di Kabupaten Indramayu. Pasar modern dan pasar tradisional, bahkan lebih dekat lagi.

Selain lokasi yang strategis, Dhika juga memilih rumah tersebut karena murah. Rumah yang dipilihnya merupakan rumah bersubsidi. Uang Rp 15 juta itu merupakan biaya serah terima kunci rumah yang harus dibayarnya. Yakni terdiri dari DP Bayar Rp 3,5 juta, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Rp 4,5 juta, balik nama Rp 2 juta dan bea proses bank Rp 5 juta.

"Uang itu saya peroleh dari tabungan selama hampir setahun terakhir ini, hasil menyisihkan gaji. Sekarang saya sudah tidak punya tabungan lagi, jajan harus diirit-irit," tutur Dhika kepada Republika. 

 

 

Minat masyarakat untuk membeli rumah tetap tinggi, meski dimasa pandemi. - (Lilis Sri Handayani/Republika)

Dhika menilai, rumah merupakan kebutuhan primer yang harus dimilikinya secepat mungkin. Di usianya yang masih muda, dia memikirkan masa depannya pastilah masih panjang. Untuk itu, pemenuhan kebutuhan primer harus disiapkan sejak dini. Apalagi dia masih lajang, belum memikirkan kebutuhan rumah tangga lainnya.

"Mumpung masih muda, biarlah bersakit-sakit dahulu, biar bisa bersenang-senang kemudian. Di masa depan tidak perlu memikirkan rumah lagi," ujar pria yang berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media massa itu.

Dhika tak peduli meski kondisi ekonomi masih sulit akibat pandemi Covid-19. Dia justru menilai, saat inilah waktu yang tepat untuk membeli rumah. Dia memperkirakan, harga properti akan mengalami kenaikan tahun ini seiring dimulainya vaksinasi Covid-19. Vaksinasi itu menjadi harapan berakhirnya pandemi.

Di perumahan Pesona Citra Residence Indramayu, Dhika memilih rumah tipe 36/66. Dengan luas bangunan 36 meter persegi dan luas tanah 66 meter persegi, ukuran kavlingnya memiliki lebar enam meter dan panjang 11 meter.

Rumah itu memiliki satu ruang utama, dua kamar tidur, satu kamar mandi dengan kloset jongkok dan di belakangnya masih ada sisa tanah 1,5 meter. Rumah pun dilengkapi fasilitas listrik dan PDAM.

"Desain rumahnya juga bagus, minimalis, sangat kekinian. Saya sangat suka. Apalagi tidak banjir," cetus Dhika.

Dhika menilai, meski rumahnya tergolong rumah bersubsidi, namun bahan-bahannya tetap berkualitas bagus layaknya rumah komersil. Bahkan, tinggi plafonnya mencapai 3,5 meter, lebih tinggi dari rata-rata rumah tipe 36 yang hanya tiga meter. Rangka atapnya dari baja ringan dan penutup atap dari zink alumunium.

 

Untuk memperoleh rumah tersebut, Dhika harus membayar Rp 150 juta. Uang itu terdiri dari uang muka Rp 7,5 juta dan plafound kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 142,5 juta. Pembayarannya dengan cara mengangsur ke Bank BTN Syariah.

Ada tiga masa angsuran yang ditetapkan PT Pesona Citra Jaya Land selaku pengembang, yakni sepuluh tahun, 15 tahun dan 20 tahun. Untuk masa sepuluh tahun, angsuran mencapai Rp 1.590.983 per bulan. Sedangkan masa 15 tahun, angsurannya Rp 1.186.190 per bulan dan masa 20 tahun angsurannya Rp 989.934 per bulan.

"Saya pilih yang 15 tahun," ujar pria asal Ciamis itu.

Dhika baru menetap di Kabupaten Indramayu sekitar dua tahun karena penugasan kantornya. Selama ini, dia tinggal di tempat kos, dengan biaya sewa yang tak terlalu jauh dari angsuran rumah yang kini diambilnya.

"Jadi mending sekalian beli rumah. Walau harus bayar angsuran yang lebih mahal per bulannya, tapi kan bisa punya rumah sendiri," kata Dhika.

Selain uang Rp 15 juta yang sudah disetorkannya, Dhika masih memiliki kewajiban untuk membayar biaya peningkatan hak sebesar Rp 1,5 juta. Namun, uang itu boleh dibayarkannya setelah proses akad KPR dengan BTN Syariah, yang dijadwalkan pada 20 Februari 2021.

"Saya nanti bisa menempati rumah itu pada awal Maret 2021," kata Dhika dengan nada bahagia. Dia akan menempati rumah di Blok C.

Bagian marketing perumahan Pesona Citra Residence Indramayu, Hadi, menjelaskan, ada 220 unit rumah tipe 36 di perumahan tersebut. Dari jumlah itu, 188 unit merupakan rumah subsidi. Sedangkan 32 unit lainnya merupakan non subsidi.

"Yang sudah ter-booking ada 190 unit. Tinggal belasan unit yang masih kosong. Lainnya sedang dalam proses," kata Hadi, saat ditemui Republika di ruang kerjanya, Senin (15/2).

Hadi menjelaskan, proyek pembangunan perumahan Pesona Citra Residence itu dimulai sejak Juli 2020 dan selesai November 2020. Perumahan tersebut akan siap huni pada awal Maret 2021.

Meski pemasaran dilakukan di masa pandemi Covid-19, Hadi mengungkapkan, minat masyarakat untuk membeli rumah tetap tinggi. Hal itu terutama untuk rumah subsidi.

"Walau pandemi, minat masyarakat untuk membeli rumah tetap banyak, khususnya rumah subsidi. Kebanyakan milenial, masih single, walau ada juga yang sudah berumah tangga," ujar Hadi.

Rumah subsidi merupakan program untuk pemilikan rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia. Program dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan itu ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

Upaya Kementerian PUPR untuk membantu memenuhi kebutuhan hunian layak bagi MBR itu sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Yakni, adanya peningkatan akses rumah layak huni dari 56,75 persen menjadi 70 persen. 

Untuk mencapainya, salah satu upaya yang dilakukan Kementerian PUPR adalah menargetkan 222.876 unit bantuan pembiayaan perumahan Tahun Anggaran (TA) 2021.

Mengutip dari laman pu.go.id, Senin (25/1/2021), bantuan pembiayaan perumahan TA 2021 terdiri dari empat program. Yaitu, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Alokasi FLPP itu sebanyak 157.500 unit senilai Rp 16,66 triliun dan SBUM senilai Rp 630  miliar. Sedangkan BP2BT 39.996 unit senilai Rp 1,6 triliun dan Tapera dari dana masyarakat untuk 25.380 unit senilai Rp 2,8 triliun.

Pada 2020, Pesona Citra Residence menggunakan fasilitas pembiayaan program BP2BT. Sedangkan pada 2021, pembiayaan perumahan itu menggunakan FLPP.

 

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Adang Sutara, menjelaskan, proyek perumahan Pesona Citra Residence bahkan masuk dalam proyek percontohan nasional. Dengan tetap menjaga kualitas, perumahan itu memanfaatkan fasilitas pembiayaan program BP2BT terbanyak di Indonesia pada 2020 lalu. 

"Ini prestasi yang patut kita hargai," kata Adang, dalam kunjungannya ke perumahan Pesona Citra Residence, pada 29 Agustus 2020.

Financing Service Kantor Cabang Pembantu BTN Syariah Indramayu, Arief Dermawan, mengungkapkan, minat masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk memperoleh rumah subsidi memang tinggi. Termasuk di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Meski di masa pandemi, permintaan rumah subsidi tetap tinggi karena angsurannya tidak terlalu besar," kata Arief.

Namun, lanjut Arief, kendala dalam pemenuhan permintaan rumah subsidi itu dibatasi kuota. Khusus untuk Kabupaten Indramayu, dia mengaku belum memperoleh data mengenai kuota rumah subsidi pada tahun ini.

Tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah itu sejalan dengan proyeksi PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk. Bank tersebut memproyeksikan sektor properti akan menunjukkan kebangkitan pada 2021.

Plt Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan, memasuki 2021 menjadi momentum bagi perseroan untuk bekerja lebih baik dan membawa hasil melebihi harapan. "Kami memproyeksikan vaksinasi akan menjadi suntikan angin segar untuk sektor properti. Tahun ini, kami pun akan melanjutkan adaptasi dan transformasi menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru," kata Nixon dalam keterangan resminya, Sabtu (23/1) lalu.

Menurut Nixon, BTN akan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja dan mewujudkan mimpi menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada  2025. Untuk mencapai target tersebut, BTN telah mengharmonisasikan langkah dan strategi, melipatgandakan perolehan dana murah, membuat akses pemilikan rumah kian mudah, dan membangun one stop financial solution untuk konsumen dan bisnis yang terkait perumahan.

 

"Selain itu, BTN akan menjadi inovator digital dan home of Indonesia Best Talent dan juga membangun portofolio yang berkualitas tinggi dengan tingkat NPL yang rendah," tandas Nixon.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler