Manchester United Disarankan Rekrut Striker Papan Atas

MU kesulitan mencetak gol kala menghadapi sesama anggota the Big Six Liga Inggris.

EPA/DENNIS M. SABANGAN
Mantan pemain timnas Inggris dan Liverpool, Jamie Carragher.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) harus rela berbagi poin kala ditahan imbang Chelsea, 0-0, pada pekan ke-26 Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Kendati berhasil memperpanjang rekor tidak terkalahkan dalam 20 laga tandang di Liga Primer Inggris, hasil di Stadion Stamford Bridge itu menunjukkan salah satu kekurangan terbesar di skuad Iblis Merah.

Kekurangan ini terletak pada kemampuan United dalam mencetak gol kala menghadapi sesama anggota the Big Six, atau tim besar di pentas Liga Primer Inggris. Hasil imbang di laga kontra the Blues memperpanjang rekor kegagalan United mencetak gol di tujuh laga terakhir menghadapi salah satu anggota the Big Six di kancah Liga Primer Inggris.

Di tujuh laga tersebut, MU memetik enam hasil imbang dan satu kekalahan. Dari segi soliditas pertahanan, United menunjukkan peningkatan saat menghadapi salah satu anggota the Big Six. Sejak dibungkam Tottenham Hotspur, 1-6, Oktober 2020 lalu, United hanya kebobolan satu gol di sepanjang periode tersebut, tepatnya lewat eksekusi penalti penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, awal November.

Namun, soliditas di lini belakang tidak diikuti dengan peningkatan performa di lini depan. United tampil begitu tumpul saat melakoni laga big match dengan menghadapi salah satu anggota the Big Six. Gol penalti Bruno Fernandes ke gawang Spurs saat menelan kekalahan, 1-6, menjadi gol terakhir yang dicetak United ke gawang salah satu anggota the Big Six.

Lini depan United terbukti tidak bisa memberikan perbedaan saat tampil di laga-laga bertajuk big match menghadapi salah satu anggota the Big Six. Problem ini yang mesti bisa diatasi United apabila ingin terus bersaing dalam perebutan gelar Liga Primer Inggris dan mengakhiri puasa gelar kompetisi paling bergengsi di Inggris tersebut, yang terentang sejak 2013/2014.

''Saat ini, Manchester United memiliki masalah kualitas di lini depan. Saat bola telah berada di sepertiga akhir lapangan dan berada di mulut gawang lawan, lantas apakah ada pemain yang cukup berkualitas di lini depan? Apakah mereka memiliki striker yang bisa mencetak gol di laga-laga penting dan membawa mereka ke singgasana juara liga?,'' ujar mantan bek timnas Inggris, Jamie Carragher, seperti dilansir Sky Sports, Selasa (2/3).

Eks kapten Liverpool, yang kini menjadi pundit di Sky Sports itu, menyebut, sebagian besar pihak menilai, United membutuhkan pemain baru di sisi sayap kanan. Anggapan itu, lanjut Carragher, tidak sepenuhnya salah.


Namun, menurut Carragher, yang lebih dibutuhkan United untuk bisa tampil kompetitif adalah kehadiran penyerang top. Dengan adanya penyerang papan atas, ditambah Marcus Rashford, yang tampil di sayap kiri, dan dilengkapi dengan Mason Greenwood, yang dapat menambah opsi pemain di sayap kanan, lini serang United dinilai bisa tampil lebih baik.

Kondisi ini, kata Carragher, setidaknya bisa membantu United mengatasi kekurangan kualitas di lini depan. Carragher pun menilai, setidaknya ada sejumlah opsi striker papan atas yang bisa direkrut United.

''Anda bisa melihat opsi yang ada. Di negara ini, ada Harry Kane, atau di kompetisi lain, ada Erling Haaland, yang mulai menyita perhatian. Anda mungkin mulai mempertimbangkan, apakah mereka pemain yang tepat untuk mengangkat performa lini depan United?'' ujar Carragher.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler