Jelajah Hingga Memasak di Singapura Lewat Acara Virtual
Singapura menggelar acara virtual SingapoReimagine MICE Virtual Show.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapore Tourism Board berkolaborasi dengan pelaku industri MICE di Singapura meluncurkan SingapoReimagine MICE Virtual Show. Acara yang digelar pada 3 dan 4 Maret 2021 ini menawarkan berbagai program, mulai dari jelajah tempat-tempat di Singapura hingga kelas memasak bersama chef selebritas.
"Saya harap Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat sejenak, juga melihat bagian lain dari industri pariwisata Singapura mulai membentuk ulang produk dan apa yang mereka tawarkan untuk menjangkau orang lebih luas di dunia," kata Chief Executive, Singapore Tourism Board, Keith Tan, dalam video pembukaan, Rabu (3/3).
Keith menyambut hampir 800 peserta virtual dari berbagai negara. Indonesia menyumbang peserta terbanyak dengan jumlah 248 peserta di acara yang jadi upaya Singapura mendorong pemulihan industri MICE dan memberi peluang bisnis untuk mitra.
Program yang dihadirkan meliputi jelajah tur budaya yang disiarkan langsung dari Waterloo Street dan Little India. Ada juga kelas memasak dari distillery lokal Brass Lion Distillery dan Malcom Lee, koki pemilik restoran peranakan Michelin-star pertama di dunia, Candlenut.
Malcolm telah menyiapkan hidangan sederhana dan akan berbagi informasi mengenai budaya peranakan di Singapura lewat makanan. Ada juga tur di balik layar salah satu kedai kopi tertua Singapura, Killiney.
Selain itu, acara ini menampilkan diskusi panel langsung dengan para pemimpin industri terkait penyelenggaraan acara percontohan di Singapura, juga pertemuan virtual 1-on-1 antara peserta dan 40 mitra seperti hotel, convention centers dan operator tur.
Keith mengatakan, Singapura sudah berhasil membuat kemajuan dalam menangani pandemi COVID-19 dan mulai merumuskan bagaimana cara membuat acara secara aman. Per Februari 2021, sudah ada hampir 50 acara di Singapura, salah satunya TravelRevive, pameran dagang percontohan pertama di Asia Pasifik selama pandemi COVID-19.