Dinas Pertanian Cirebon: Kebutuhan Pupuk Subsidi Membengkak

Kebutuhan pupuk subsidi, tahun ini dipastikan bertambah, karena adanya gagal tanam

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petani menanam padi di areal sawah (ilustrasi). Kebutuhan pupuk subsidi membengkak, karena adanya areal persawahan yang harus tanam ulang.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Wasman mengatakan, kebutuhan pupuk subsidi membengkak, karena adanya areal persawahan yang harus tanam ulang.

Baca Juga


"Kebutuhan pupuk subsidi, tahun ini dipastikan bertambah, karena adanya gagal tanam seluas 3.074 hektare," kata Wasman di Cirebon, Rabu (3/3).

Ia mengatakan adanya gagal tanam akibat banjir yang terjadi di beberapa daerah, menyebabkan kebutuhan pupuk subsidi bertambah, karena setiap hektare membutuhkan 250 kilogram pupuk untuk urea dan 250 kilogram NPK. Untuk itu lanjut Wasman, pihaknya masih menggelontorkan pupuk subsidi alokasi tahun 2021 yang seharusnya disalurkan pada musim tanam gadu satu.

"Per hektare dosis pupuk itu 250 kilogram, jadi ketika dikalikan dengan luas lahan yang harus tanam ulang, maka dipastikan kebutuhan pupuk bertambah dari alokasi semestinya," tuturnya.

Dia menambahkan alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Cirebon pada musim tanam tahun ini yaitu baru 23 ribu ton, padahal kebutuhannya mencapai 28 ribu ton. Untuk itu, ia juga meminta kepada para petani agar bisa membeli pupuk non subsidi, karena jatah dari pusat juga dikurangi.

"Jatah pupuk subsidi kita dikurangi dari pusat, jadi kita imbau petani harus bersiap membeli nonsubsidi," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler