11 Tujuan Penting Diturunkannya Surat Ar-Rahman  

Turunnya surat Ar-Rahman mempunyai sejumlah tujuan penting

Republika/ Nashih Nashrullah
Turunnya surat Ar-Rahman mempunyai sejumlah tujuan penting
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surat Ar-Rahman tidak serta-merta diturunkan tanpa tujuan. Surat dengan 78 ayat itu ternyata memiliki tujuan   diturunkan. 

Baca Juga


Setidaknya ada 11 tujuan mengapa surat ke-55 ini turun. Tujuan pertama disampaikan oleh Al-Buqa'i yang menyebutkan bahwa ada maksud khusus di balik turunnya surat Ar-Rahman. Dia menyampaikan, surat tersebut menggambarkan tentang adanya kasih sayang dan mengajak setiap Muslim untuk senantiasa bersyukur. 

Tujuan kedua, Allah SWT ingin menunjukkan betapa pentingnya keberkahan yang datang dari agama Islam. Hal ini sebagaimana pendapat al-Zamakhsyari. Keberkahan tersebut di antaranya melalui Alquran, wahyu dan ajaran-ajaran Islam. 

Allah SWT juga mengakhirkan penyebutan ciptaan manusia, lalu diikuti penjelasan mengenai apa yang membedakan manusia dengan hewan.

Ketiga, untuk menunjukkan bahwa Allah SWT yang mengajarkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Ini untuk menanggapi klaim kaum musyrik yang menyebut bahwa manusialah yang mengajarkan Alquran dan menganggap Alquran adaah sihir, kata-kata pendeta atau puisi.

Keempat, untuk mengingatkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan alam semesta, termasuk keberkahan untuk umat manusia.

Kelima, untuk menyampaikan tentang adanya keadilan dan perintah supaya pemegang hak memenuhi haknya. Surat itu juga memberitahu, salah satu nikmat yang terpenting adalah nikmat ilmu dan nikmat bayaan. Surat Ar-Rahman juga menunjukkan bahwa ada balasan bagi orang jahat dan ada pahala dan berkah bagi orang yang bertakwa. 

Keenam, untuk menunjukkan status orang beriman. Ada dua macam balasan untuk orang yang beriman. Pertama, diganjar surga yang paling tinggi, dan kedua, mendapat surga di bawahnya.

 

Ketujuh, untuk menyampaikan bahwa segala sesuatu di muka bumi ini akan binasa. Dan Allah Yang Mahakuasa adalah kemuliaan dan keagungan yang kekal. 

Kedelapan, untuk menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki banyak urusan soal ciptaan-Nya setiap hari. Karena segala yang ada di Langit dan Bumi meminta apa yang mereka butuhkan.

Kesembilan, untuk menyampaikan bahwa Allah SWT akan mengganjar pahala bagi ciptaan-Nya pada Hari Penghakiman. Allah SWT berfirman: 

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

"Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)." (QS Ar-Rahman: 33)

Sebagaimana ayat itu, maka jika ingin menghindari hukuman dan hari penghakiman itu, maka tembuslah tetapi ini tidak mungkin terjadi kecuali dengan kekuatan Allah SWT.

Kesepuluh, untuk mengingatkan tentang dunia yang fana ini dan akan datang Hari Pembalasan dan hari dikumpulkannya semua makhluk untuk dihisab.

Kesebelas, untuk mengingatkan soal banyaknya keberkahan yang dilimpahkan oleh Allah SWT dan Allah SWT memberikan teguran bila ada makhluk yang menyangkal-Nya. Hal itu terwujud melalui firman Allah SWT yaitu: 

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ "Nikmat mana lagi yang kau dustakan?", yang diulang sampai 31 kali.

 

Sumber: islamweb    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler