Telkom Gelontorkan Rp 1,5 M untuk Kompetisi Desa Digital
Inovasi desa digital yang melibatkan mahasiswa pada 22 provinsi di Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Telkom University bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp 1.5 miliar untuk kompetisi Innovillage atau inovasi desa digital yang melibatkan mahasiswa pada 22 provinsi di Indonesia di masa pandemi Covid-19. Diharapkan, program tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat.
Kompetisi yang dimulai sejak September tahun 2020 melibatkan 900 pendaftar dengan 10 pendaftar yang berhasil masuk sebagai terbaik. Dari 10 terbaik dipilih satu yang paling terbaik dan 5 yang akan mendapatkan penghargaan khusus.
Peserta yang terlibat yaitu mahasiswa Telkom University, Institut Teknologi Purwokerto, Institut Teknologi Telkom Surabaya dan Akademik Telekomunikasi Jakarta. Mereka mendapatkan pendampingan virtual dari profesional selama 5 sampai 6 minggu.
Ketua Pelaksana Innovillage 2020 yang juga Direktur Pengembangan Karir, Alumni dan Endowment Telkom University, AT Hanuranto mengatakan para mahasiswa antusias mengikuti kegiatan Innovillage terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 900. Dari total tersebut, akan dipilih 1 peserta yang memiliki inovasi terbaik dan 5 yang mendapatkan penghargaan khusus.
"Bagaimana Innovillage sudah mendapatkan hati masyarakat yang sangat luas," ujarnya saat acara Anugerah Innovillage 2020, Bikin Keren Desaku, Sabtu (6/3) secara virtual. Ia mencontohkan terdapat salah satu grup yang memiliki dana terbatas sehingga rela mencari dana tambahan untuk mengimplementasikan proyek.
Selain itu, sambutan masyarakat, orang tua mahasiswa terhadap kompetisi tersebut tinggi. Bahkan, respon dari pemerintah setempat sangat baik terhadap program kompetisi inovasi digital untuk desa-desa yang ada.
"Manfaat Innovillage luar biasa, kegiatan yang bermanfaat," katanya. Ia berharap agar kompetisi tersebut terus berlanjut dengan kualitas dan kuantitas yang terus mengalami peningkatan.
Rektor Telkom University, Prof Adiwijaya, menegaskan kampus tidak hanya menciptakan sumber daya manusia yang unggul namun juga diharapkan berkontribusi untuk Indonesia. Ia pun mengungkapkan, kampus selalu mencanangkan pengelolaan berbasis kebutuhan masyarakat.
"Innovillage cukup membanggakan karena di tengah gaung Kampus Merdeka justru ini satu program implementasi program tersebut," katanya.
Ia mengatakan mahasiswa diarahkan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi serta menghasilkan teknologi tepat guna. Selain itu, manfaat yang muncul dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat yang lainnya.
"Ini salah satu hal yang dibutuhkan mahasiswa sebelum masuk ke masyarakat. Kompetensi tidak cukup tapi harus ada motivasi untuk mengimplementasikan kompetensi itu dan memanfaatkan opportunity yang ada," katanya. Ia menegaskan, peluang yang ada harus diciptakan.
Senior General Manager Community Development Center PT Telkom Indonesia Hery Susanto mengatakan pihaknya fokus menyalurkan CSR di sektor pendidikan untuk mendorong inovasi di bidang teknologi digital. Diharapkan, inovasi tersebut pula dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. "Telkom fokus CSR di bidang pendidikan," katanya.