Havertz Sudah Berpikir Mudah Dapatkan Penalti Lawan Everton
Chelsea mengalahkan Everton 2-0 di Stamford Bridge.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kai Havertz berperan besar dalam terciptanya dua gol kemenangan Chelsea atas Everton di Stamford Birdge, London, Selasa (9/3) dini hari WIB. Gol pembuka the Blues yang tercipta karena bunuh diri berawal dari tendangan Havertz. Bola yang dihalau Ben Godrey justru masuk gawangnya sendiri.
Gol kedua Chelsea melalui penalti juga tak lepas dari aksi Havertz yang menusuk ke area kotak penalti. Dia kemudian dijatuhkan kiper Jordan Pickford sehingga wasit memberikan hadiah penalti. Jorginho melaksanakan tugasnya dengan baik.
Havertz mengeklaim sudah berpikir sangat mudah untuk mendapatkan hadiah penalti ketika sudah berada di kotak 16. Menurut dia, hanya menunggu waktu saja ia diganjal jika sudah lolos di area terlarang.
"Saat berjarak lima meter, saya sudah memperkirakan dia akan keluar seperti itu. Mudah bagi saya untuk mendapatkan penalti dan itu bagus untuk kami,” kata Havertz, dilansir dari Metro.
Akan tetapi, Havertz tidak diving. Ia hanya jeli memperkirakan pergerakan Pickford. Pelatih Everton Carlo Ancelotti mengakui penalti tersebut layak.
Havertz pemain yang menonjol dalam laga tersebut setelah perjalanan lambat selama berseragam Chelsea. Ia mengakui beberapa bulan pertama di Stamford Bridge tidak mudah baginya untuk berkembang.
Penampilan seperti yang ditunjukkan melawan Everton dinilai sangat baik bagi perkembangannya ke depan. Hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan dirinya. Havertz bertekad akan terus memberikan yang terbaik untuk tim.
Tak mudah beradaptasi di tempat baru karena semuanya serba baru. Ia pun menyadari banyak orang yang meragukan kontribusinya. Namun ia tak akan peduli dengan keraguan itu dan akan terus bekerja untuk membantu tim baik di latihan maupun pertandingan.
“Semoga penampilan seperti ini akan memberi saya kepercayaan diri dan saya berharap untuk terus seperti ini,” tuturnya.
Chelsea hanya kebobolan dua gol dalam 11 pertandingan tak terkalahkan di bawah asuhan Thomas Tuchel. Havertz memuji performa tim secara keseluruhan, baik dalam mebangun serangan maupun ketika bertahan.