Kemenristek Cari Mitra Produksi GeNose C19
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupaya mencari mitra industri untuk memproduksi alat skrining Covid-19 berbasis embusan napas, GeNose C19.
"Untuk produksi ini cara terbaik adalah memitrakan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan perusahaan swasta atau BUMN, sebenarnya sudah ada beberapa yang kami pertemukan," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu malam (10/3).
Ia menuturkan ada bahan yang harus diimpor untuk pembuatan GeNose C19, seperti sensor. Sedangkan impor tersebut membutuhkan dana yang besar sehingga perlu mitra untuk mendukung pendanaan produksinya.
Kemenristek hanya mengalokasikan anggaran untuk riset GeNose C19, sehingga perlu mitra lain untuk produksi alat itu. Bambang menuturkan ada permintaan yang luar biasa terhadap GeNose C19, namun suplainya masih terbatas, dan daftar tunggu pembeli masih panjang.
"Jangan sampai kita keduluan negara lain yang kemudian meng-copy model-model seperti GeNose, jadi solusinya adalah kita mencoba mencarikan mitra industri," tuturnya.
GeNose C19 atau Gadjah Mada Electronic Nose bekerja dengan memindai embusan napas seseorang menggunakan kecerdasan artifisial. Alat inovasi Universitas Gadjah Mada itu memiliki akurasi 95-97 persen dan memberikan hasil pemeriksaan yang cepat yakni kurang dari tiga menit.