Menhan India Dituduh Berbohong Soal Perbatasan dengan China

Pasukan China disebut melakukan ekspansi wilayah ke perbatasan barat India

EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Anggota parlemen India menuduh Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan Kementerian Luar Negeri berbohong pada publik mengenai tidak ada wilayah India yang 'diserahkan' ke China usai bentrokan di Lembah Galwan. Tuduhan anggota parlemen dari partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) ini berdasarkan pengakuan Komando Indo-Pasifik AS Admiral Philip Davidson.

Baca Juga


Dalam sidang Kongres, Selasa (9/3) lalu Davidson mengatakan China belum mundur dari 'sejumlah posisi' setelah merebut wilayah Ladakh usai bentrokan dengan tentara perbatasan India pada 15 dan 16 Juni 2020 lalu. Davidson mengatakan Angkatan Bersenjata China (PLA) melakukan ekspansi wilayah ke bagian perbatasan barat.

"Di mana PLA terlibat dalam bentrokan dengan pasukan India di Line of Actual Control (LAC) sejak Mei 2020," kata Davidson seperti dikutip Sputnik News, Kamis (11/3).

"PLA belum mundur dari sejumlah posisi yang direbut usai bentrokan dan mengakibatkan memanasnya ketegangan antara China dan India dalam bentrokan yang menjatuhkan korban dari kedua belah pihak," tambah Davidson.

Pernyataan Davidson bertolak belakang dengan kesaksian Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dalam sidang parlemen 11 Februari lalu. Saat itu ia mengaku New Delhi tidak 'menyerahkan' wilayahnya ke China dalam ketegangan di perbatasan di wilayah Ladakh.

"Saya ingin memastikan pada House (of Representative) hingga saat kita berbicara ini kami menyerahkan apapun, House juga harus tahu masih ada sejumlah isu mengenai pengerahan, dan patroli di sejumlah titik di sepanjang LAC di timur Ladakh," kata Rajnath dalam pidatonya di parlemen 11 Februari lalu.

 

Dalam sidang tersebut ia menjelaskan dengan rinci mengenai gesekan antara pasukan India dan PLA di timur Ladakh. Pernyataan Rajnath diamini oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Anurag Srivastava dalam konferensi minggu pada 25 Februari lalu. Ia mengatakan India tidak memberikan wilayahnya pada China dalam bentrokan di perbatasan Ladakh.

Bentrokan pasukan India dan China bentrok di timur Ladakh tahun lalu menjadi bentrokan paling mematikan dua raksasa Asia tersebut sejak perang tahun 1962. Dua puluh tentara India dan empat tentara China tewas dalam bentrokan tersebut.

Bulan lalu, New Delhi dan Beijing sepakat untuk menarik pasukan mereka dari Pangong Tso, wilayah yang disengketakan di timur Ladakh. Sejauh ini, militer kedua negara sudah menggelar 10 pertemuan untuk meraih solusi damai dan mengakhiri ketegangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler