Kredit Pemulihan Ekonomi di Sumut Capai Rp 15,91 triliun

Kredit pemulihan ekonomi nasional di Sumut paling besar untuk perdagangan

ANTARA/Nova Wahyudi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno (tengah) didampingi Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (kanan) menari tor tor usai Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Beli Kreatif Danau Toba, di Paropo, Dairi, Sumatera Utara. Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 5 mencatat, ekspansi kredit Pemulihan Ekonomi Nasional Bank Sumut dan Bank Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) di Sumatra Utara per 31 Januari 2021 mencapai Rp 15,91 triliun.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 5 mencatat, ekspansi kredit Pemulihan Ekonomi Nasional Bank Sumut dan Bank Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) di Sumatra Utara per 31 Januari 2021 mencapai Rp 15,91 triliun.


"Jumlah Rp 15,91 triliun itu untuk 282 ribu debitur," ujar Kepala OJK KR 5 Sumbagut,Yusup Ansori di Medan, Kamis (11/3).

Kondisi itu menunjukkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan dengan konsisten. Semakin dipastikan berjalan dengan konsisten terlihat dengan adanya stimulus subsidi bunga/margin bagi debitur bank umum dan BPR/BPRS yang berkantor pusat di Sumut yang sebesar Rp 8,65 miliar.

Stimulus subsidi bunga/margin bagi debitur bank umum dan BPR/BPRS sebesar Rp 8,65 miliar itu diberikan kepada 42 ribu debitur. Yusup Ansori menegaskan, kredit PEN bertujuan mendorong percepatan pemulihan ekonomi di dalam negeri.

Kredit PEN merupakan salah satu program pemerintah untuk menggerakkan perekonomian di tengah pandemik COVID-19."Harapannya dengan kredit PEN, perekonomian Sumut bisa bergerak lebih cepat mengingat mayoritas kredit itu disalurkan kepada pelaku UMKM, " ujar Yusup Ansori.

Kredit PEN paling besar di Sumut untuk sektor perdagangan besar dan eceran, pertanian serta konstruksi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler