Benarkah Keluarga Nabi Benci Abu Bakar dan Umar bin Khattab?

Keluarga Nabi Muhammad SAW menghormati Abu Bakar dan Umar

republika
Keluarga Nabi Muhammad SAW menghormati Abu Bakar dan Umar. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ahlul bait atau keluarga keturunan suci Rasulullah SAW yang memiliki ikatan nasab. Mereka memiliki hubungan yang istimewa dengan dengan sahabat nabi, yakni Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Sikap ahlul bait terhadap dua khalifah ini disertai dengan keramahan, keharmonisan, dan rasa saling mencintai.


Ahlul bait menjauhkan diri dari apapun yang telah dilarang Abu Bakar dan Umar. Mereka juga mematuhi perintah kedua khalifah tersebut. Hubungan antara ahlul bait dengan keduanya pun tetap stabil.

Karena itu, tak heran jika Umar menikahi putri Sayyidina Ali dan Fatimah az-Zahra, dan Ali menamai putranya seperti nama Abu Bakar dan Umar. Begitu sebaliknya, ahlu bait juga banyak yang menikahi anak-anak dari Abu Bakar dan Umar.

Seperti dikutip dari laman Islamweb, tidak terjadi ketegangan apa pun di dalam hubungan ahlul bait dan kedua khalifah tersebut, kecuali ketika Fatimah keberatan dengan Abu Bakar karena tidak membagi warisannya.

Diceritakan bahwa sepeninggal Nabi SAW, putrinya, Fatimah, meminta kepada Khalifah Abu Bakar agar diberikan warisan dari harta peninggalan Nabi. Namun, Abu Bakar menolak permintaannya. Dasarnya, sabda Rasulullah Saw,

لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ “Kami para nabi tidak mewariskan harta. Apa yang kami tinggalkan menjadi sedekah [milik umat].” (HR Bukhari dari Aisyah).

Ada sebagian orang yang mengklaim bahwa ada permusuhan yang mengakar antara ahlul bait dan dua khalifah, Abu Bakar dan Umar. Namun, ada beberapa hadits sahih yang dilaporkan para Imam Ahlul Bait bahwa mereka menyatakan cinta dan kesetiaan kepada Abu Bakar dan Umar.

 

Di antaranya, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hambal dijelaskan bahwa Abu Juhaifah berkata:

سَمِعْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا أَبُو بَكْرٍ ثُمَّ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ 

"Aku mendengar Ali berkata, "Maukah aku kabarkan kalian tentang orang terbaik di umat ini setelah Rasul? Yaitu Abu Bakar." Lalu Ali kembali berkata, "Maukah aku kabarkan kalian tentang orang terbaik di umat ini setelah Abu Bakar? Yaitu Umar." (HR Ahmad no 833)

Hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dalam kitab Fadhail Al-Shahabah. Hadits itu menjelaskan kesaksian dari Ali tentang amal perbuatan Abu Bakar dan Umar, dan Ali tidak puas dengan perkataan ini sampai dia memperingatkan semua orang yang mendukungnya untuk mencambuknya. Al-Hakam bin Jahl berkata:

سمعت علياً يقول: " لا يفضلني أحد على أبي بكر وعمر إلا جلدته حد المفتري Aku mendengar Ali berkata: “Janganlah ada seorang laki-laki yang datang kepadaku dengan melebihkanku di atas Abu Bakar dan Umar kecuali akan aku tibai dia dengan cambukan pada seorang pendusta.” (HR Imam Ahmad).

 

Sumber: islamweb 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler