Pemprov Babel-BNI Sepakati Kerja Sama Penggemukan Sapi

Program penggemukan sapi guna mendukung ketersediaan sapi potong di Babel

Humas Kementan
Peternakan sapi (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) dan PT BNI Cabang Tanjung Pandan menyepakati kerja sama pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk program penggemukan sapi potong di Belitung.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) dan PT BNI Cabang Tanjung Pandan menyepakati kerja sama pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk program penggemukan sapi potong di Belitung. Program ini guna mendukung ketersediaan sapi potong di daerah itu.

Baca Juga


"Kami dan pihak BNI sepakat bekerja sama menyalurkan bantuan KUR untuk program penggemukan sapi," kata Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan di Tanjung Pandan, Babel, Ahad (14/3).

Bantuan program KUR antara Pemprov Babel dan petani ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh peternak sapi dan uangnya hanya untuk beternak sapi dan pakan dan jangan untuk yang lain. Menurut dia, melalui upaya penggemukan sapi potong tersebut diharapkan nantinya dapat mengurangi ketergantungan Belitung terhadap pengiriman daging sapi dari luar daerah.

"Diharapkan pada Hari Raya Idul Adha mendatang, Belitung sudah tidak terlalu tergantung pada pengiriman sapi dari luar daerah terutama Pulau Jawa," ujarnya.

Gubernur Erzaldi mengingatkan para peternak merawat sapi ternaknya dengan baik dan benar terutama dalam hal pemberian pakan serta antisipasi serangan penyakit. "Komposisi pakan juga jangan hanya pakai kompos harus tetap pakai rumput yaitu rumput gajah dan lain-lain, kemudian peternak juga harus mengetahui mengapa sapi bisa terserang penyakit," katanya.

Dikatakan Gubernur, jika program penggemukan sapi potong tersebut berhasil, maka nantinya akan dapat mendukung ketahanan pangan di Belitung."Jadi, sapi tidak perlu diekspor ke Jawa, tapi itu untuk ketahanan pangan Belitung. Setelah program sapi selesai, nanti akan dilanjutkan dengan ayam," ujar Erzaldi.

Sementara itu, Kepala Cabang BNI Tanjung PandanDody Supriadi mengatakan KUR tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu selama enam bulan dengan sistem "yarnen" atau bayar setelah panen. "Artinya, penutupan pinjaman ditambah pembayaran bunga setelah sapi tersebut terjual," katanya.

Dalam program tersebut,BNI menyiapkan dana KUR senilai Rp 5 miliar dengan target 100 peternak, yang setiap satu peternak mendapatkan pinjaman sebesar Rp 50 juta. "Target 100 peternak tersebut sangat tergantung dari kebutuhan pasar di Babel dan kesanggupan peternaksapi," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler