Gwyneth Paltrow Jawab Kritik Soal Obat Covid-19

Gwyneth Paltrow sebelumnya merekomendasikan sejumlah obat Covid-19.

EPA
Gwyneth Paltrow sebelumnya merekomendasikan sejumlah obat Covid-19.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gwyneth Paltrow akhirnya menanggapi kritikan setelah mengunggah tentang bagaimana ia memerangi Covid-19 di laman Goop. Ini adalah perusahaan kebugaran dan gaya hidup yang dirintis oleh Paltrow pada tahun 2008.

Dalam artikel di Goop, ia merekomendasikan daftar produk obat radang yang dikaitkan dengan virus corona. Dalam sebuah wawancara dengan The Hollywood Reporter, bintang "Shakespeare in Love" itu ia mengaku tak masalah dengan kritikan yang ditujukan kepadanya.

"Kami tidak pernah mengatakan bahwa Goop selalu benar. Sebab tentu saja kami pernah melakukan kesalahan di masa lalu, tetapi kami selalu menjaga integritas dan berhati-hati dengan apa yang kami bagikan,” kata Paltrow seperti dilansir dari Today pada Senin (15/3).

Unggahan yang dibagikan bulan lalu menuai kritik dari banyak pihak, salah satunya dari Direktur Medis Nasional Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, Stephen Powis. Ia mengatakan bahwa saran Paltrow bukan solusi yang direkomendasikan NHS.

"Dalam beberapa hari terakhir saya melihat Gwyneth Paltrow menderita efek COVID. Kita perlu menangani long COVID dengan serius dan menerapkan ilmu pengetahuan yang serius. Semua influencer yang menggunakan media sosial memiliki tanggung jawab dan wajib memperhatikannya," jelas Paltrow.

Dalam unggahan aslinya di Goop, Paltrow mengungkapkan bahwa dia menjalani tes pada bulan Januari yang menunjukkan bahwa dia memiliki tingkat peradangan yang sangat tinggi. Dia juga mengatakan bahwa virus itu memberikan dampak long Covid-19 kepadanya seperti kabut otak.

Sebenarnya, di artikel juga disebutkan bahwa cerita itu hanya sebatas sharing pengalaman pribadi Paltrow yang pernah terserang Covid-19.

"Artikel ini hanya untuk tujuan informasional. Ini bukan, juga tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional, diagnosis, atau pengobatan dan tidak boleh diandalkan untuk nasihat medis tertentu," demikian kalimat yang tertulis di belakang artikel.

Namun yang memicu kontroversi, Goop membuat katalog produk yang diklaim "dapat mengobati, menyembuhkan, mencegah, meringankan gejala, atau mengurangi risiko mengembangkan sejumlah penyakit".

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler