Menkominfo: Sertifikat Vaksinasi Menyimpan Data Pribadi

Masyarakat diingatkan untuk tidak mengunggah sertifikat di media sosial.

ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Kampung Pasir Babakan, Lebak, Banten, Sabtu (18/4/2020). Menkominfo Johnny G Plate mengajak masyarakat segera mengunduh aplikasi PeduliLindungi untuk melacak potensi penyebaran virus corona di lingkungan sekitar dan enegaskan aplikasi tersebut aman digunakan masyarakat
Rep: Fauziah Mursid Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menuturkan sertifikat digital vaksinasi menyimpan data pribadi pemiliknya. Data itu tersimpan pada QR Code yang ada pada sertifikat. Menkominfo mengingatkan agar masyarakat yang sudah mendapat vaksinasi dan menerima sertifikat untuk tidak mengunggah di media sosial.

"Ingin saya sampaikan sertifikat vaksin ini jangan diupload (diunggah) di sosial media," kata Johnny saat meninjau vaksinasi wartawan dosis kedua di Hall A Gelora Bung Karno, Selasa (16/3).



Johnny pun mengimbau sertifikat vaksinasi digunakan sendiri dan untuk keperluan khusus tertentu. Ia menekankan, sertifikat vaksin agar tidak diedarkan demi menjaga perlindungan data pribadi.

"Jangan sampai diedarkan karena di sertifikat itu ada QR code, di dalam QR code itu ada data pribadi, jadi sertifikat digital kita peroleh tapi di saat yang bersamaan kita menjaga data pribadi kita dengab cara tidak mengedarkannya untuk kepentingan yang tidak semestinya," ujar dia.

Johnny menjelaskan, sertifikat digital vaksin ini bisa diperoleh setiap orang usai melaksanakan vaksinasi Covid-19 sebagai bukti telah divaksin. Sertifikat ini bisa diunduh dari aplikasi pedulilindungi dengan terlebih dahulu memasukan nomor induk kependudukan (NIK).

"Sertifikat digital bisa kita peroleh, tapi saya ingin ingatkan ke masyarakat untuk melindungi data pribadi kita masing-masing," kata Politikus Partai Nasdem itu.

Dalam kesempatan itu, Johnny juga bersyukur pelaksanaan vaksin tahap pertama untuk wartawan Jabodetabek berlangsung lancar. Ia berharap vaksinasi bisa menghasilkan kekebalan kelompok (herd immunity) bagi seluruh kelompok masyarakat, termasuk wartawan.

"Kita harapkan rekan media, setelah vaksinasi kedua, bisa menghasilkan imunitas tubuh yang kuat sehingga dengan demikian dia bisa bekerja di garis depan dengan lebih efektif lagi," ujar Johnny.

Ia juga optimistis proses vaksinasi bisa berjalan cepat, dengan kemampuan vaksinator yang cepat. Karena itu, ia mendorong peningkatan jumlah vaksinator agar bisa melaksanakan vaksinasi di berbagai daerah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler