PM Thailand Jadi Orang Pertama yang Disuntik AstraZeneca
IHRAM.CO.ID, BANGKOK--Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca di Asia Tenggara. Penyuntikan vaksin itu sepat ditunda karena masalah keamanan.
Prayuth dan anggota kabinet lainnya pada awalnya dijadwalkan untuk mendapatkan suntikan vaksin pada Jumat (12/30). Thailand menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan bahwa vaksin itu dapat menyebabkan pembekuan darah dorongan sejumlah negara Eropa untuk berhenti memakainya sementara.
"Hari ini saya meningkatkan kepercayaan diri bagi masyarakat umum," kata Prayuth kepada wartawan di Government House dilansir dari Alarabiya, Selasa (16/3).
Prayuth, yang akan berusia 67 bulan ini, kemudian mengatakan bahwa dia merasa baik-baik saja setelah disuntik. Menteri Kesehatan Thailand mengatakan pada hari Senin bahwa peluncuran vaksin akan dilanjutkan setelah banyak negara mengatakan tidak ada masalah pembekuan darah dengan vaksin tersebut.
Thailand telah mulai memvaksinasi petugas kesehatan yang ada di garis depan dan kelompok lain termasuk pejabat pemerintah menggunakan suntikan impor. Tetapi strategi vaksinasi negara secara keseluruhan sangat bergantung pada pembuatan vaksin AstraZeneca di dalam negeri.
Vaksin AstraZeneca akan diproduksi oleh perusahaan milik raja negara, dengan 61 juta dosis dicadangkan untuk populasi negara. Vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Thailand diperkirakan tidak akan tersedia hingga setidaknya Juni, ketika Thailand berencana untuk memulai kampanye inokulasi massal.
Prayuth dan kabinetnya disuntik dengan sebagian dari 117.300 dosis vaksin AstraZeneca impor yang diterima Thailand untuk penggunaan darurat awal bulan ini.
Thailand sebelumnya mengimpor 200 ribu dosis vaksin sinovac, 800 ribu dosis vaksin selanjutnya akan tiba akhir bulan ini, diikuti oleh satu juta lagi di bulan April.