Joe Biden Peringatkan Migran tidak Masuk AS
Jumlah anak dan remaja tanpa pendamping yang ditahan AS di perbatasan meningkat
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan pesan secara ‘blak-blakan’ terhadap para migran yang berpikir untuk melintasi perbatasan negaranya. Ia menegaskan agar mereka tidak datang ke Negeri Paman Sam.
Pernyataan tersebut datang saat berbicara mengenai krisis di perbatasan AS dan Meksiko. Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Biden mendapat pertanyaan apakah dirinya harus mengatakan dengan cukup jelas kepada para migran jangan datang ke negara adidaya itu.
“Ya, saya dapat mengatakan dengan jelas: Jangan datang, jangan tinggalkan kota atau komunitas Anda,” ujar Biden menjawab pertanyaan tersebut, seperti dilansir New York Post, Rabu (17/3).
Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah anak dan remaja tanpa pendamping yang ditahan otoritas AS di perbatasan bagian selatan telah meningkat. Tercatat lebih dari 4.000 anak migran ditahan Patroli Perbatasan pada akhir pekan lalu, setidaknya 3.000 di antaranya ditahan hingga lebih dari 72 jam, batas waktu ditetapkan oleh perintah pengadilan.
Seorang pejabat AS mengatakan, ada tambahan 561 anak yang ditahan pada Senin (15/3). Saat ditanya apakah Biden melakukan kesalahan untuk tidak mengatisipasi lonjakan migran, ia menolak, menegaskan bahwa peningkatan sebelumnya terjadi saat masa jabatan mantan presiden Donald Trump.
“Pertama, terjadi lonjakan dalam dua tahun terakhir. Bisa jadi ini mungkin lebih buruk. Saya mendengar bahwa mereka datang karena mengetahui bahwa saya adalah seorang pria yang baik,” kata Biden.
Sementara itu, sejumlah politisi Partai Republik berpendapat bahwa kebijakan dan undang-undang yang dikeluarkan pasca-Biden menjabat sebagai presiden AS menjadi faktor penarik yang kuat untuk migrasi. Bulan lalu, pria berusia 78 tahun itu menghentikan kebijakan ‘Remain in Mexico’ atau ‘Tetap di Meksiko’ yang dibuat oleh Trump, di mana di dalamnya terdapat aturan yang mewajibkan pencari suaka dari negara Amerika Tengah itu tetap berada di sana sementara pengadilan meninjau klaim mereka.