BRI, PNM, Pegadaian Sasar 30 Juta Pelaku Ultra Mikro
Komitmen holding ultra mikro dalam perberdayaan akan berjalan berkesinambungan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding ultra mikro yang terdiri atas PT BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian nantinya akan menyasar 30 juta eksisting pelaku usaha ultra mikro yang saat ini masih belum memiliki akses pendanaan dari lembaga keuangan formal. Hal ini disampaikan Dirut PNM Arief Mulyadi saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/3).
"Tentunya dalam satu ekosistem terintegrasi ada upaya untuk penurunan suku bunga yang saat ini kami berikan kepada nasabah dan layanan yang lebih terintegrasi," ucap Arief.
Arief memaparkan model bisnis, eksistensi, dan entitas PNM dan Pegadaian akan tetap seperti semula dengan regulasi yang mengaturnya juga tetap seperti ada adanya dan tidak diubah menjadi regulasi perbankan. PNM, ucap Arief, akan mendorong pelaku ultra mikro menjadi wirausaha yang lebih mandiri yang sebelumnya para pelaku ultra mikro hanya berupa kegiatan subsisten untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Setelah diberdayakan dalam kelompok tersebut, dilanjutkan dengan model pemberdayaan dan pembiayaan yang akan dilakukan BRI dan Pegadaian," sambung Arief.
Menurut Arief, ekosistem ultra mikro akan menciptakan efisiensi bisnis mulai dari pemanfaatan jaringan kantor bersama hingga adanya satu super aplikasi yang menjadi pendukung kinerja karyawan dalam melakukan pembiayaan dan pemberdayaan, termasuk pemasaran dan pemanfaatan agen BRIlink sehingga segmen ultra mikro yang akan akan lebih efektif dan optimal.
"Ada beberapa komponen yang bisa kami turunkan dalam sinergi ekosistem ini yaitu cost of fund atau biaya dana dengan pemanfaatan infrastruktur dan sumber daya akan ada penurunan opex hingga penurunan biaya kredit," ungkap Arief.
Selain memiliki tugas pemberdayaan, kata Arief, ekosistem ultra mikro juga akan memberikan tambahan benefit untuk perusahaan masing-masing mengingat peningkatan outstanding pinjaman dan peningkatan portofolio pembiayaan. Sementara bagi nasabah, lanjut Arief, ekosistem ultra mikro juga membuat adanya penurunan suku bunga.
"Paling tidak sedikitnya untuk Pegadaian akan dapat menurunkan suku bunga kepada nasabah satu persen dan untuk nasabah PNM, selain penurunan organik dilakukan dengan peningkatan plafon pembiayaan, dengan adanya sinergi ini ada tambahan penuruan bunga minimal tiga persen dari yang ada saat ini terutama untuk nasabah baru yang kami akuisisi," lanjut Arief.
Arief menilai kehadiran holding ultra mikro akan memberikan kemudahan dan keterjangkauan akses pendanaan. Selain itu, ungkap Arief, sinergi ekosistem ini akan membuka lapangan kerja baru lantaran akan banyak pelaku ultra mikro yang naik kelas dan mampu menyerap tenaga kerja.
Ke depan, kata Arief, nasabah ultra mikro masing-masing BUMN akan bisa juga bersinergi dengan nasabah ultra mikro dari BUMN lain dalam holding ultra mikro. Arief menegaskan komitmen holding ultra mikro dalam pemberdayaan dan pembiayaan yang akan berjalan berkesinambungan.
"Seperti nasabah Mekaar, paling tidak setelah tiga kali siklus pembiayaan akan kami naik kelaskan, baik itu menjadi nasabah KUR mikro atau pun nasabah Pegadaian dengan produk cepat gadai," ucap Arief.
Arief menyampaikan proses naik kelas tersebut dapat dilayani dengan mudah dan terstruktur karena nasabah yang masuk ekosistem ultra mikro telah teridentifikasi dan terpantau proses perkembangan bisnisnya.
Arief menyebut manfaat lain dalam ekosistem ultra mikro yang mampu memberikan kemudahan akses layanan keuangan. Kata Arief, para pelaku usaha ultra mikro akan dapat mengakses layanan keuangan, baik pembiayaan maupun keuangan dengan proses layanan yang lebih cepat melalui ultra mikro super apps dan co-location kantor, serta lebih mudah melalui pendampingan dan pemberdayaan usaha, beragam produk dan channel keuangan lainnya yang saat ini masih sangat minim bisa dirasakan para pelaku ultra mikro
"Insya Allah bisa kami layani ke depan karena saat ini kami punya 61 ribu lebih tenaga pemasar dalam satu ekosistem, lebih 16 ribu outlet di 34 provinsi, dan 500 ribu agen," kata Arief.