Dua Koridor Transpatriot tak Bisa Dipaksakan Beroperasi

Namun saat pandemi bisa hanya 7 penumpang saja yang terangkut.

ANTARA / Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga menggunakan fasilitas bus Transpatriot di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat
Rep: Uji Sukma Medianti Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Dua koridor bus Transpatriot Bekasi berhenti beroperasi. Hal ini disebabkan anjloknya jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19 dalam kurun waktu satu tahun terakhir.


Juru Bicara PD Mitra Patriot, Iqbal Daut mengatakan, biasanya dalam satu bus ada 15 hingga 37 penumpang. Namun saat pandemi bisa hanya 7 penumpang saja yang terangkut.

“Satu bus biasanya kan 15 penumpang kan kalau full bisa menampung 37 penumpang tapi pas pandemi bisa 7 orang kadang-kadang sudah berjalan beberapa trip dua sampai tiga kali baru ada penumpang,” kata Iqbal kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Adapun, pemberhentian koridor dua dan tiga tidak sekaligus. Semula, pihak perusahaan mengurangi jumlah armada yang beroperasi terlebih dulu. Dari yang semula ada 20 bus lalu dikurangi menjadi 15 bus. Kemudian, diturunkan lagi menjadi 10 bus.

“Turun lagi jadi 10 tetapi terakhir kemarin Rabu (17/3) sangat tidak memungkinkan untuk dipaksakan operasional,” kata dia.

Dengan begitu, maka satu-satunya koridor bus yang masih beroperasi hanya koridor satu, dengan rute Terminal Bekasi-Harapan Indah dengan jumlah armada sebanyak 9 bus.

“Rute Harapan Indah-Terminal Bekasi sebanyak sembilan unit aramada bus. Kalau rute koridor satu itukan rute umum masyarakat pekerja, seperti tujuan terminal, Stasiun Bekasi,” kata dia.

Dua koridor yang ditutup operasinya adalah koridor dua, dengan rute Perumahan Vida Bantargebang-Summarecon Bekasi dan koridor tiga rute Wisma Asri Bekasi Utara-Sumber Arta Bekasi Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler