Banjarmasin tak Izinkan Fasilitas Umum Jadi Pasar Ramadhan
IHRAM.CO.ID,BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan tidak mengizinkan fasilitas umum jadi tempat digelarnya pasar Ramadhan tahun 2021 atau 1442 hijriah karena masih masa pandemi COVID-19.
Plh Wali Kota Banjarmasin H Mukhyar mengatakan pandemi COVID-19 yang masih tinggi tidak memungkinkan pasar Ramadhan digelar karena berpotensi menimbulkan kerumunan. Untuk mengantisipasi terjadinya ledakan kasus positif COVID-19 di daerah ini dari kerumunan pasar Ramadhan, pemerintah kota mengambil langkah tidak memberikan izin digelar pasar khusus menjual menu berbuka puasa di bulan suci tersebut.
"Jadi, mohon maaf kami tidak berani mengizinkan digelarnya pasar Ramadhan di fasilitas umum utamanya milik pemerintah kota," ujarnya di Banjarmasin, Rabu (24/3).
Fasilitas umum yang bisa jadi tempat pasar Ramadhan tersebut adalah di RTH Kamboja, di wilayah siring sungai Martapura seperti depan jalan Balai Kota Banjarmasin, Siring 0KM serta Pasar Terapung. "Jadi seperti tahun lalu saja kita imbau digelar secara online," paparnya.
Pada Ramadhan 2020 atau 1441 hijriah, kata Mukhyar, kondisi daerah seperti sekarang ini pandemi COVID-19, sehingga pemerintah kota meniadakan pasar Ramadhan yang biasa digelar setiap tahunnya yang sudah menjadi ikon wisata di bulan suci di kota ini.
Para pedagang pasar Ramadhan, kata dia, dibantu pemerintah kota melalui dinas kebudayaan dan pariwisata kota untuk menjual segala macam menu berbuka puasa secara daring. "Jadi memang harus dibiasakan, pedagang bisa menjual secara online," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq menyatakan pelaksanaan pasar Ramadhan secara daring ini juga dilaksanakan pada Ramadhan 1441 Hijriah, sebab juga sudah masa pandemi COVID-19. "Tahun ini sistemnya lebih kita perbaiki lagi," ujarnya.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun lalu pasar Ramadhan secara online cukup besar omsetnya, bahkan mengalahkan omset pasar Ramadhan sebelumnya yang secara tatap muka atau digelar langsung.
"Tahun 2019 kan pasar Ramadhan seperti biasa, itu omset satu bulannya sekitar Rp900 juta, nah pada 2020 karena pandemi COVID-19, pasar Ramadhan digelar secara online, ternyata omsetnya mencapai Rp2,3 miliar," ujar Ikhsan.