Tren Membaca Meningkat, Saham Blooomsbury Naik 12 Persen

Bloomsburry melihat kenaikan penjualan pada Februari.

AP/Sebastian Kahnert/DPA
Seorang pria berbaring di tempat tidur gantung dan membaca buku di depan kota tua di Dresden, Jerman. Bloomsbury Publishing telah merevisi perkiraan keuntungannya untuk kedua kalinya tahun ini.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bloomsbury Publishing telah merevisi perkiraan keuntungannya untuk kedua kalinya tahun ini. Hal ini berkat tren membaca yang meningkat selama pandemi.


Investor telah mengharapkan keuntungan sebesar 14,8 juta pound sterling setelah pernyataan sebelumnya pada bulan Januari, tetapi perusahaan mengatakan keuntungan akan jauh di depan itu. Saham Bloomsbury naik 12 persen di awal perdagangan, dilansir di BBC, Kamis (25/3). 

Bloomsbury memilih buku Sarah Maas terbaru, A Court of Silver Flames, bersama dengan Outlawed, We Are Bellingcat, dan penjualan besar Harry Potter. Penerbit tersebut mengatakan fokusnya pada pengembangan konten akademik digital telah membawa manfaat melalui permintaan yang lebih tinggi untuk akses jarak jauh ke materi pembelajaran oleh lembaga akademik.

CEO Bloomsbury, Nigel Newton, mengatakan bahwa popularitas membaca selama lockdown adalah sinar matahari di tahun lalu yang sangat gelap. 

"Februari, bulan terakhir tahun finansial kami, melihat kinerja penjualan yang luar biasa untuk Bloomsbury sebagai lonjakan dalam membaca yang berlanjut," kata Newton.

Newton memperingatkan bahwa tidak jelas apakah kebiasaan membaca telah berubah secara permanen, tetapi dia yakin dengan kekuatan bisnis yang mendasarinya.

Pernyataan itu juga mengatakan Bloomsbury telah mengembalikan 63 ribu pound dari dana cuti pemerintah Inggris dan tidak mendapat dukungan pemerintah lainnya. Laporan keuangan setahun penuh penerbit akan keluar pada bulan Juni.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler