Bupati Dharmasraya Sutan Riska Terpilih jadi Ketua APKASI
IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Bupati Dharmasraya, Sumatra Barat Sutan Riska Tuanku Kerajaan resmi terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) periode 2021-2026. Riska terpilih secara aklamasi melalui musyawarah nasional (Munas) ke-V APKASI di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (26/3). Riska menggantikan posisi Mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Dengan ini pimpinan sidang menetapkan Sutan Riska Tuanku Kerajaan sebagai ketua umum," kata Ketua Sidang Munas ke- V APKASI, Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar.
Sutan Riska yang memberikan sambutan usai terpilih menjadi Ketua APKASI mengatakan dirinya akan membangun sinergi antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat dan provinsi dengan semangat keberagaman budaya, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi pada masa dan paska pandemi covid-19.
"Alhamdulillah Munas V APKASI dapat berjalan lancar. Terima kasih kepada Yang Terhormat Presiden Jokowi atas segala dukungannya terhadap acara ini dari awal hingga suksesnya forum tertinggi APKASI digelar," ucap Sutan Riska.
Sutan Riska menyebut APKASI akan menyusun peta ekonomi melalui cetak biru. Tujuannya untuk memetakan potensi dan daya dukung pengembangan kabupaten seluruh Indonesia. Dengan demikian kerjasama dengan pemerintah berdasarkan kebutuhan dan potensi kabupaten yang ada.
APKASI lanjut bupati berusia 32 tahun itu akan dapat membentuk Super Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai upaya penanaman modal kabupaten yang berkaitan dengan potensi bisnis antar daerah sebagaimana telah diurai di atas.
"Super BUMD ini sebagai gagasan ekonomi terkoneksi antar kabupaten," ucap dia.
Sutan Riska mengatakan, pemkab juga mesti melakukan perencanaan yang matang. Hal ini sejalan dengan rencana APKASI membangun cetak biru pembangunan kabupaten yang memetakan permasalahan dan potensi agar perencanaan pembangunan matang terlaksana. Dan seluruh Pemkab di Indonesia juga akan fokus dalam penanganan pandemi covid-19 yang belum berakhir. Yakni dengan memperkuat testing, tracing dan treatment.
"Dan yang juga amat penting adalah, mempercepat program vaksinasi di seluruh kabupaten di Indonesia," kata Riska menambahkan.