Michael Douglas Bicara Soal 'Superhero' dan 'Streaming'

Michael Douglas tak setuju film superhero disebut wahana permainan.

AP
Michael Douglas tak setuju film superhero disebut wahana permainan.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor kawakan Michael Douglas membagi pendapatnya mengenai sejumlah fenomena terkini di dunia film. Mulai dari film pahlawan super (superhero) fiksi yang kian populer, hingga kehadiran layanan streaming film dan serial legal yang menjadi primadona kala pandemi.

Baca Juga


Seperti yang diketahui, Douglas ikut serta dalam film Marvel "Ant-Man" (2015), "Ant-Man and The Wasp" (2018) dan "Avengers: Endgame" (2019). Menurut dia, film-film superhero dan fiksi ilmiah (sci-fi) sangat menyenangkan untuk dilakoni.

"Film-film sci-fi populer yang dibuat dengan greenscreen, sejujurnya aku belum terlalu banyak terlibat di ranah itu, dan aku belum mencoba banyak komedi. 'Ant-man' adalah kesempatanku untuk bekerja di keduanya," kata Douglas dalam acara Mola Living Live, dikutip pada Ahad (28/3).

Pemeran Hank Pym itu mengaku tidak setuju dengan pernyataan beberapa pembuat film senior yang mengatakan bahwa film superhero lebih mirip dengan wahana permainan daripada entititas sinema.

"Aku tidak setuju dengan pernyataan itu. Aku merasa film-film seperti ini keren sekali, terlebih melihat apa yang mereka capai (bentuk film finalnya). Aku juga sangat hormat untuk para aktor yang bekerja dengan greenscreen, karena ia bekerja tanpa apa pun, hanya arahan dari sutradara saja," kata Douglas.

"Itu memang terlihat konyol, tapi melihat bagaimana mereka menggabungkan semua elemen itu sangat menyenangkan dan hebat. Aku terpesona dengan aspek teknis dari itu. Aku selalu bersemangat melihat bagaimana perubahan ini (digital) ke depannya," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Douglas kemudian bicara soal fenomena menjamurnya layanan streaming legal beberapa tahun terakhir ini. Ia mengaku senang karena ini bisa menjadi wadah bagi pembuat film untuk berkarya, dan menjadi platform distribusi karyanya lebih luas lagi.

"Dulu, serial TV dan film adalah dua hal yang terpisah. TV dulu dianggap remeh karena kita bisa melihatnya secara gratis, sementara untuk menonton film, kita harus pergi ke bioskop dan membayar," kata aktor pemenang piala Oscar untuk film "Wall Street" itu.

"Streaming kemudian muncul, dan kontennya menampilkan banyak penulis dan pembuat film baru, dan ini sangat rewarding bagi mereka. Melihat banyak bakat baru di depan dan di balik layar bisa bekerja sama dan membawa keduanya ke satu platform yang besar sangatlah hebat," pungkasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler