Pascaledakan Bom Makassar, TNI-Polri Patroli Berskala Besar

Patroli berskala besar bertujuan untuk memberikan rasa aman warga ibu kota.

Republika/Thoudy Badai
Personel gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP, dan Dishub saat Apel bersama di lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/3). Apel persiapan patroli tersebut digelar dalam rangka mengamankan ibu kota pascaledakan yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Ahad (28/3) lalu. Republika/ Thoudy Badai
Rep: Ali Mansur Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaperistiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Ahad (28/3) kemarin, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menggelar patroli skala besar. Patroli gabungan yang melibatkan personel TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP untuk menberikan rasa aman kepada masyarakat ibu kota Jakarta usai aksi bom bunuh diri di Makassar tersebut.

"Polda Metro Jaya dengan Kodam Jaya Satpol PP dan Dishub melaksanakan patroli gabungan bersama untuk memberikan rasa aman rasa nyaman, jaminan keamanan bagi masyarakat ibu kota Jakarta," ujar Wakapolda, Brigjen Polisi Hendro Pandowo saat memimpin apel di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/3).

Untuk rute patroli yang dilakukan oleh personel gabungan tersebut meliputi Gereja Katerdral Jakarta, GPIB Immanuel Jakarta, sentra ekonomi dan tempat-tempat strategis lainnya yang ada di Jakarta. Dalam patroli skala besar ini dikerahkan sebanyak dua kompi personel gabungan TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP. Patroli akan terus dilakukan sampai jaminan rasa aman dirasakan oleh masyarakat ibukota Jakarta.

"Personel saat ini dua kompi yang melakukan patroli gabungan TNI Polri, nanti malam juga kita akan laksanakan patroli, besok laksanakan patroli sampai tentunya sampai rasa aman, jaminan rasa aman, aparat TNI Polri kita berikan kepada warga ibukota," Hendro menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Hendro juga menyampaikan bahwa pihaknya akan membuat konsep pengamanan dengan pola ring 1 sampai dengan ring 4 di setiap objek vital. Namun, ia juga berpesan kepada petugas yang melaksanakan patroli tersebut untuk tetap waspada serta menjaga keselamatan diri. Serta tetap menghormati pengguna jalan lainnya.

Baca Juga


Baca juga : Surat Wasiat L yang Ledakkan Bom Saat Jadi Buruan Aparat

"Selanjutnya alan melaporkan perkembangan situasi kepada pimpinan apabila menemukan hal yang mencurigakan sehingga dengan upaya bersama yang telah kita lakukan mampu menciptakan situasi Kambtibmas yang kondusif di ibu kota," pesan Hendro.

In Picture: Polisi Geledah Terduga Teroris di Condet, Jakarta Timur

Petugas kepolisian berjaga di sebuah rumah sekaligus showroom mobil terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta, Senin (29/3). Petugas kepolisan mengamanakan 2 orang dari lokasi tersebut.Prayogi/Republika. - (Republika/Prayogi)

 



Sebelumnya, Jajaran Polda Metro Jaya bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih melakukan penggeledahan di dua tempat, di Bekasi dan Jakarta Timur. Dalam penggeledahan tersebut turut diamankan seorang terduga teroris, bahan peledak dan bom aktif di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Pagi tadi sekitar jam 9.30 WIB di lokasi ini, Desa Sukasari telah diamankan 1 orang pelaku diduga pemilik bom dan bahan baku bahan peledak. Tim dari Gegana dan Labfor sedang melakukan olah TKP," ujar Kapolda Metro Jaya Fadil Imran di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3).

Menurut Fadil, nantinya Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo akan menjelaskan secara rinci mengenai penangkapan tersebut apakah berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan. Rencananya konferensi pers Kapolri digelar di Polda Sulawesi Selatan Senin (29/3) sore.

"Apakah memiliki keterkaitan sama bom di Makassar atau tidak nanti dijelaskan oleh Bapak Kapolri di Polda Metro Jaya. Yang kami kerjakan sekarang adalah bagaimana melakukan sterilisasi dan nanti jika dilakukan disposal akan dilaksanakan evakuasi sesuai hasil penilaian dari tim Gegana Polri," jelas Fadil.


Infografis FPI Terus Diburu - (republika/mgrol100)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler