AS Desak DK PBB Buka Lebih Banyak Perbatasan Suriah
Pasokan bantuan PBB ke Suriah hanya dapat masuk melalui satu penyeberangan
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan ke Suriah yang diblokir oleh Rusia. Blinken mengatakan, kekuatan dunia semestinya malu karena bergerak lambat dalam mengatasi krisis di Suriah.
Blinken menyerukan pembukaan kembali penyeberangan di Bab al-Salam, yang terletak di perbatasan Turki, dan Al-Yarubiyah di perbatasan Irak. Blinken mengatakan, melalui perbatasan tersebut dapat memasok bantuan bagi masing-masing empat juta dan 1,3 juta warga Suriah.
“Mari kita buka lebih banyak jalur untuk mengirimkan makanan dan obat-obatan kepada rakyat Suriah,” kata Blinken, dilansir Aljazirah, Selasa (30/3).
“Dan jangan menekan pengungsi Suriah untuk kembali sampai mereka merasa dapat melakukannya dengan aman dan bermartabat,” kata Blinken menambahkan.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan yang digelar secara virtual pada Senin (29/3), Blinken menyuarakan kemarahan atas penderitaan Suriah yang berkelanjutan selama 10 tahun. Blinken mengatakan, kehidupan orang-orang Suriah bergantung pada bantuan internasional. Oleh karena itu pintu-pintu penyeberangan untuk menyalurkan bantuan harus dibuka secara luas.
"Kehidupan orang-orang di Suriah bergantung pada bantuan yang mendesak. Kami harus melakukan segala daya kami untuk menciptakan jalan bagi bantuan itu untuk menjangkau mereka untuk membuka jalur, bukan menutupnya," kata Blinken.
Pasokan bantuan yang disalurkan oleh PBB ke Suriah hanya dapat masuk melalui satu penyeberangan yaitu Bab al-Hawa di perbatasan Turki. Rusia sebagai pemegang hak veto, menutup penyebrangan lain dengan alasan melanggar kedaulatan pemerintah Damaskus. Rusia merupakan sekutu Presiden Bashar al-Assad.
"Kedaulatan tidak pernah dimaksudkan untuk menjamin hak pemerintah manapun untuk membuat orang kelaparan, mencabut obat-obatan yang menyelamatkan nyawa, membom rumah sakit atau melakukan pelanggaran hak asasi manusia lainnya terhadap warga negara," kata Blinken, merujuk pada serangan Rusia pada pekan lalu di dekat penyeberangan Bab al-Hawa yang mengganggu distribusi pengiriman bantuan ke Suriah.
Rusia dan pemerintah Suriah telah melancarkan beberapa serangan udara dan rudal dalam beberapa pekan terakhir di daerah yang dikuasai pemberontak Suriah barat laut dekat Turki. Jet Rusia menghantam fasilitas gas, pabrik semen dan beberapa kota di dekat perbatasan Turki pada 21 Maret. Menurut saksi artileri tentara Suriah menewaskan tujuh warga sipil dan melukai 14 petugas medis dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di daerah itu.