CVR Sriwijaya Air Malam Ini akan Dikeringkan

KNKT menyebutkan CVR dalam kondisi baik.

Dok Istimewa
Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian dari kotak hitam (black box) pada pesawat. (ilustrasi)
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) malam ini (31/3) akan melakukan pengeringan terhadap cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor registrasi PK-CLC. CVR pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak tersebut ditemukan pada Selasa (30/3) malam.

Baca Juga


"CVR sudah ada di kantor KNKT. Selanjutnya diproses untuk dikeluarkan memori unitnya. Malam ini akan melakukan proses pengeringan," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam konferensi video di kantor KNKT, Rabu (31/1).

Nurcahyo mengatakan, proses pengeringan Crash Survivable Memory Unit (CSMU) yang merupakan bagian CVR tersebut akan berjalan hingga delapan jam atau lebih. Nurcahyo memperkirakan proses pengeringan akan selesai pada besok (1/4) pagi.

Dia menuturkan, setelah proses pengeringan selesai maka CSMU CVR tersebut akan  dibersihkan. "Proses pembersihan dari endapan garam perlu dilakukan," jelas Nurcahyo.

Setelah proses pembersihan selesai, Nurcahyo mengatakan KNKT baru bisa memulai pengunduhan data dari SVR tersebut. Selanjutnya, KNKT akan mencocokan data FDR dengan yang ada di dalam CVR.

"Kami harapkan CVR ini akan melengkapi data FDR sebelumnya. CVR ini berisi pembicaraan kedua pilot dan suara yang ada selama penerbangan," tutur Nurcahyo.

Sementara itu, Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo mengatakan dalam proses pengeringan, CVR akan dimasukan ke dalam oven khusus. "Ini dilakukan sampai didapatkan dengan kondisi benar-benar bisa dilihat dengan kasat mata," jelas Ony.

Tak hanya itu, Ony mengatakan, CVR juga akan diperiksa menggunakan mikroskop sampai semuanya dalam kondisi benar-benar bersih. Ony mengatakan, jika hal tersebut sudah selesai, maka CSMU akan ditempelkan dan dibaca dengan alat yang dimiliki KNKT.

"Semua kita lakukan dengan produk dalam negeri dan alat yg dimiliki KNKT meskipun ada beberapa rekan dari National Transportation Safety Board (NTSB), mereka lebih kepada menyaksikan observasi sesuai dengan standar internasional," ungkap Ony.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler