Banjir Bandang di Flores Timur, 20 Meninggal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu yang menyebabkan 20 orang tewas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur melaporkan banjir tersebut melanda Desa Oyang Barat, Kecamatan Wotan Ulumado, Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng, Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.
Hingga saat ini, terdata sebanyak 20 orang tewas, 9 orang luka-luka, dan 5 orang hilang.
Selain itu ada 49 kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah banjir bandang tersebut.
Kerugian belum termasuk rumah dan infrastruktur yang rusak, termasuk jembatan.
Pemerintah masih berusaha melakukan bantuan pada korban termasuk membentuk posko penanganan darurat.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.
Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang – lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT.
Potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan.