Jurnal Lancet: Varian Covid Inggris tak Picu Penyakit Parah

Vaksin kemungkinan besar efektif melawan varian Covid-19 Inggris

Pixabay
Ilustrasi Covid-19
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Varian baru Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris atau dikenal dengan B.1.1.7 disebut tak menyebabkan penyakit lebih parah pada pasien. Hal itu terungkap lewat sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet Infectious Diseases pada Senin (12/4).

Baca Juga


Studi tersebut menganalisis 496 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Inggris pada November dan Desember tahun lalu. Perbandingan kemudian dilakukan kepada pasien yang terinfeksi varian B.1.1.7 atau varian lainnya. Para peneliti tidak menemukan perbedaan dalam risiko penyakit parah, kematian, atau hasil klinis lainnya pada pasien B.1.1.7 dan varian lainnya.

"Data kami, dalam konteks dan keterbatasan studi dunia nyata, memberikan kepastian awal bahwa tingkat keparahan pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan B.1.1.7 tidak jauh berbeda dari keparahan pada mereka yang tidak (terinfeksi varian B.1.1.7)," kata para peneliti dalam studi tersebut.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet Public Health menemukan bahwa vaksin kemungkinan besar efektif melawan varian B.1.1.7. Sebab tidak ada peningkatan yang jelas dalam tingkat infeksi ulang bila dibandingkan dengan varian non-Inggris.

Menurut para ilmuwan Inggris, varian B.1.1.7 sekitar 40 -70 persen lebih dapat ditularkan daripada varian dominan sebelumnya. Studi telah mengonfirmasi hal tersebut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan varian B.1.1.7 telah menjadi strain paling umum di negara tersebut. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler