BPBD: Seorang Remaja Tenggelam di Kalimalang Bekasi
Korban tenggelam saat bermain air bersama temannya di Sungai Kalimalang Bekasi.
REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Bekasi menyatakan seorang remaja tenggelam saat bermain air bersama temannya di Sungai Kalimalang Bekasi, Jawa Barat. Korban bernama Rafi Ardika (14) yang diketahui merupakan warga Kampung Jatimulya, RT 03 RW 05, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Korban tidak bisa berenang, tenggelam setelah terseret arus sungai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Selasa (14/4).
Ia mengatakan korban dinyatakan tenggelam pada Senin (12/4) pukul 15.20 WIB. Petugas menerima laporan insiden itu 10 menit kemudian.
Setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung mengecek lokasi untuk melakukan pencarian. Nahas hingga Selasa (13/3) ini tim masih juga belum menemukan korban.
"Belum ditemukan dari sore kemarin, masih dilakukan penyisiran menggunakan perahu karet di titik korban menghilang," katanya.
Pada hari kedua pencarian korban, tim BPBD Kabupaten Bekasi mendapat bantuan tim gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta, Katana Jatimulya, Srigala Bekasi, Hirpala Bekasi, serta keluarga korban. "Pencarian diperluas dengan area pencarian diperbesar agar korban segera ditemukan," katanya.
Insiden tenggelamnya korban berawal saat ia bermain bersama temannya di dekat Jembatan III Kalimalang. Korban bermaksud menepi menuju bantaran sungai karena sudah kelelahan.
Namun, ia tak mampu menahan derasnya arus sungai dan akhirnya terseret arus lalu tenggelam. "Korban sedang main air atau 'ngobak' bersama tiga temannya, korban tidak bisa berenang. Sempat timbul kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian. Tapi tidak berhasil ditolong dan sampai saat ini korban belum ditemukan," kata Henri Lincoln.
Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman mengatakan Selasa pagi tim gabungan melakukan penyusuran sungai guna menemukan korban. "Sudah kita kerahkan personel rescue lengkap dengan peralatan SAR air menuju lokasi kejadian, kita berdoa saja semoga korban segera kita temukan," katanya.
Pencarian korban dilakukan dengan membagi area pencarian. Pertama, dari titik kejadian hingga sejauh tiga kilometer pencarian dilakukan oleh tim Search and Rescue Unit (SRU) pertama.
Kemudian, SRU kedua bertugas melakukan penyisiran secara visual melalui jalur darat dari lokasi kejadian hingga sejauh dua kilometer. "SRU ketiga melakukan penyelaman apabila kondisi memungkinkan dengan radius 10 meter di sekitar lokasi kejadian," demikian Hendra Sudirman.