Saudi Renovasi Masjid Bersejarah Yang Tertutup 60 Tahun
IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Para jamaah umrah dan haji tampaknya akan memulai babak baru dalam kepergian berziarahnya ke tanah suci.
Pasalnya, kini pemerintah Arab Suadi kembali memulihkan keadaan lima masjid bersejarah Saudi. Ini penting karena masjid ini telah enam dekade belum direnovasi.
Pekerjaan pelestarian bangunan yang dilakukan di wilayah Makkah dan Al-Baha itu telah diselesaikan sebagai bagian dari tahap pertama Proyek Mohammed bin Salman untuk Renovasi Masjid Bersejarah.
Masjid tersebut Al-Bajali dan Suleiman di Taif, bersama dengan masjid Al-Malad, Al-Atawilah, dan Al-Dhafir di Al-Baha. Masjid ini kini sudah menjadi masjid yang terbaru siap membuka kembali pintunya untuk para jamaah.
Masjid ini selama ini ditutup untuk shalat berjamaah. Dan penutupan ini sudah berlangsung antara 40 dan 60 tahun.
Salah satu masjid yang direnovasi adalah masjid Jarir Al-Bajali. Masjid ini didirikan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Jarir bin Abdullah Al-Bajali. Bahkan, masjid ini bisa disebut merupakan salah satu M ibadah tertua di wilayah Makkah.
Masjid Al-Bajali, berdiri di atas lahan seluas 350 meter persegi. Arsitekturnya memakai gaya Al-Sarat dengan menggunakan batu tidak beraturan dan dengan langit-langit terbuat dari kayu juniper dan beton.
Dahulu digunakan sebagai tempat pertemuan. Di masjid ini kala itu juga dipakai sebagai tempat melakukan pekerjaan peradilan, mengeluarkan fatwa, menyelesaikan kontrak nikah, dan menyelesaikan perselisihan, selain untuk mengadakan ceramah dan ceramah.
Masjid lainnya yang direnovasi adalah masjid Suleiman Taif. Bagunan masjid menempati lahan seluas 390 meter persegi dan merupakan salah satu landmark paling bersejarah di kawasan Taif.
Kenapa bersejarah? Itu karena Masjid Suleiman di Taif ini pernah disinggaji Nabi Muhammad kala mengunjungi pamannya di Bani Saad. Kala itu Rasullah menyuruh para sahabatnya berdiri di lahan situs masjid itu seraya mengatakan bahwa Nabi Suleiman pernah berkemah di tempat itu juga.
Di masa lalu, masjid Suleiman di Taif tersebut sempat menjadi mercusuar pendidikan di wilayah. Namun, bangunan ini kemudian ditinggalkan dan jatuh ke dalam keadaan terabaikan.