Alasan Persija Jarang Mainkan Pemain Muda di Piala Menpora
Setelah kalah dari PSM pada laga pembuka Piala Menpora 2021, Persija dituntut menang.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persija Jakarta mendaftarkan banyak pemain muda di Piala Menpora 2021, termasuk mempromosikan pemain akademi. Namun dari enam pemain, hanya Braif Fatari dan Alfriyanto Nico yang baru merasakan atmosfer Piala Menpora 2021.
Pelatih Persija, Sudirman mengaku punya alasan sendiri mengapa jarang menurunkan pemain mudanya. Hal ini bermula dari laga perdana Persija di babak penyisihan yang kalah dari PSM Makassar.
"Untuk pemain muda, memang kami ada beberapa pemain yang dibawa untuk Piala Menpora ini. Namun kita tahu pertandingan-pertandingan yang kami jalani ini semuanya membutuhkan kemenangan," kata Sudirman, Rabu (14/4).
Laga perdana Persija di Piala Menpora memang tidak berjalan mulus. Persija kalah dari PSM Makassar dengan skor 0-2. Sehingga, kata Sudirman, Persija harus menang pada laga-laga berikutnya untuk bisa lolos ke babak penyisihan.
"Situasinya belum menguntungkan bagi saya untuk menurunkan pemain muda, karena dari babak penyisihan kita kalah di laga pertama. Kemudian kita harus menang di pertandingan berikutnya dan ada tekanan untuk lolos ke babak delapan besar," kata Sudirman.
Sudirman pun kembali menyampingkan pemain muda untuk tampil di babak perempat final. Hasil kemenangan dari Barito Putera untuk melaju ke semifinal kembali tanpa campur tangan pemain muda.
"Di babak delapan besar juga sistemnya single match, itu tekanan-tekanan besar dan pemain muda masih perlu waktu untuk bisa belajar," kata Sudirman.
Kini Persija kembali bertemu PSM di leg pertama babak semifinal Piala Menpora 2021. Persija menargetkan kemenangan dalam laga yang akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (15/4) ini.