Proses Pemakaman Pangeran Philip Mulai Siang Hari

Acara ini tidak terbuka untuk umum dan menjalankan aturan pencegahan Covid-19.

REUTERS/Hannah McKay
Sebuah pemberitahuan ditampilkan di pagar Istana Buckingham setelah diumumkan bahwa Pangeran Philip dari Inggris, suami dari Ratu Elizabeth, telah meninggal pada usia 99 tahun, di London, Inggris, 9 April 2021.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratu Elizabeth II akan mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada suaminya, Pangeran Philip, pada upacara pemakaman pada Sabtu (17/4) siang. Acara ini tidak terbuka untuk umum dan menjalankan aturan pencegahan Covid-19.

"Dia adalah ratu, dia akan berperilaku dengan martabat luar biasa dan keberanian luar biasa yang selalu dia lakukan. Dan pada saat yang sama, dia mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang telah dinikahinya selama 73 tahun," kata Uskup Agung Canterbury yang akan membantu memimpin layanan, Justin Welby.

Upacara tersebut akan mencakup beberapa kemegahan tradisional dari acara kerajaan yang signifikan. Hanya akan ada 30 pelayat di dalam Kapel St George di Kastil Windsor untuk layanan pemakaman. Semua pelayat akan memakai masker, dan ratu akan duduk sendirian.

Pelayat yang hadir hanya anggota keluarga kerajaan dan keluarga Philip, tanpa tempat untuk tokoh politik seperti Perdana Menteri Boris Johnson. Seluruh acara akan diadakan di dalam tembok Kastil Windsor dan warga telah diminta untuk tidak berkumpul di luar atau di kediaman kerajaan lainnya untuk menunjukkan rasa hormat mereka.

Welby berharap pemakaman itu beresonansi dengan jutaan orang di seluruh dunia yang telah kehilangan orang yang dicintai selama pandemi. "Saya pikir akan ada air mata di banyak rumah karena nama lain akan ada di pikiran mereka, wajah yang hilang yang tidak dapat mereka lihat lagi, pemakaman yang tidak dapat mereka hadiri karena banyak yang belum dapat pergi ke sini. satu karena dibatasi hanya 30 jamaah. Itu akan menghancurkan banyak hati," katanya.

Pemakaman Duke of Edinburgh akan dimulai sejak pukul 14.00 dengan sebelum kebaktian dimulai akan ada satu menit mengheningkan cipta. Tentara band, piper Angkatan Laut dan Royal Marine buglers akan ambil bagian. Sementara peti matinya akan dibawa dari tempat peristirahatannya di dalam kastil ke kapel dengan Land Rover yang diubah secara khusus.

Juru bicara Istana Buckingham,  menyatakan upacara itu tidak akan membuat pelayat mengenakan seragam militer meski suami Ratu merupakan sosok yang berperang di berbagai pasukan militer. "Kami tidak akan tertarik pada persepsi drama itu, atau semacamnya. Ini adalah pemakaman. Pengaturannya telah disepakati, dan itu mewakili keinginan Yang Mulia," ujarnya.

Meski kesempatan itu akan memiliki arak-arakan yang menandai wafatnya seorang bangsawan senior, acara itu tetap menjadi kesempatan bagi keluarga yang berduka. Mereka menandai wafatnya seorang suami, ayah, kakek dan kakek buyut.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler