Sekolah Pascasarjana Unas Kunjungi Ukraina dan Turki
Delegasi Unas juga mengunjungi dua komunitas Muslim di Ukraina.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) menggelar kegiatan lawatan akademis ke tiga universitas di Ukraina. Selain itu, kunjungan juga dilakukan ke dua komunitas Muslim di negara tersebut dan hadir sebagai pembicara pada seminar tentang demokrasi.
Selain Ukraina, delegasi lawatan akademis Sekolah Pascasarjana Unas juga melakukan kunjungan ke Ankara University di Turki. Delegasi lawatan akademis Sekolah Pascasarjana Unas terdiri Firdaus Syam, TB Masa Jafar, Rusman Ghazali, Alfan Alfian, Erna Chotim, Robi Nurhadi, dan Sukardi.
Selain itu, dalam rangkaian kegiatan seminar yang diselenggarakan, hadir pula peserta secara online, yaitu Tatang Mitra Setia dan Made Adyana. Delegasi dipimpin oleh Direktur Pascasarjana Unas, Maswadi Rauf.
Pada lawatan akademis pertama, delegasi Sekolah Pascasarjana Unas mengunjungi Polissya National University (PNU) di Kota Zhytomir pada 15 Maret 2021. Dalam lawatan tersebut delegasi Unas didampingi oleh Dubes RI Kyiv, Yuddy Chrisnandi.
Delegasi Unas diterima dengan hangat oleh Rektor Polissya National University, Prof Oleg Skydan yang didampingi Wakil Rektor Prof Lyudmyla Romanchuk, Kepala Kerja Sama Internasional Pavlo Poplavskiy, dan stafnya Oleksander. Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas tentang realisasi kerja sama antaruniversitas yang telah ditandatangani pada Oktober 2020.
Pada lawatannya hari kedua, Selasa, 16 Maret 2021, delegasi Unas mengunjungi Kyiv National University of Taras Shevchenko membicarakan rencana realisasi kerja sama akademis dua universitas. Pada lawan ini, delegasi diterima oleh Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Andriy Kravchenko dan stafnya Nadia Seryogina.
Selanjutnya, lawatan ketiga dilaksanakan dengan mengunjungi Kyiv International University pada Rabu, 17 Maret 2021. Delegasi Unas diterima oleh Rektor KIU Khachatur Khachaturyan dan wakilnya. Setelah melakukan dialog akademis, delegasi langsung menuju ke ruang kelas dan menyampaikan paparan ilmiah di hadapan para mahasiswa dan sivitas akademika.
Pada Kamis, 18 Maret 2021, Delegasi Unas juga melakukan kunjungan ke dua komunitas Muslim Ukraina, yaitu Clerical Board of Ukraine’s Muslims’ (DUMU) Ar Rahmah dan bertemu dengan mufti Shekh Ahmed Tamim. Selanjutnya, dilakukan kunjungan ke komunitas Religious Administration of Muslims of Ukraine UMMA dan melakukan dialog dan pertemuan dengan mufti Said Ismagilov.
Kunjungan ke kelompok komunitas Muslim dilaksanakan karena di antara delegasi Unas, ada beberapa pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat. Pada kedua kunjungan tersebut, Unas mendapat penjelasan mengenai perkembangan Islam di Ukraina dan potensi kerja sama pendidikan yang dapat dijalin dengan universitas Islam yang akan berdiri di Ukraina.
Pada kesempatan tersebut, Mufti Ar Rahmah juga menyampaikan harapan agar Pemerintah Indonesia dan MUI dapat memberikan sertifikasi halal untuk produk mereka. Kunjungan delegasi Sekolah Pascasarjana Unas selain untuk mempererat kerja sama antarperguruan tinggi Indonesia dan Ukraina, juga sebagai peningkatan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia.
Rangkaian lawatan akademis diisi puka kegiatan seminar internasional bertema 'Experience of Democratization in Indonesia' di Aula KBRI Kyiv pada Jumat, 19 Maret 2021. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Sekolah Pascasarjana Unas dengan KBRI Kyiv dan mitranya.
Acara dibuka oleh Dubes RI Kyiv Yuddy Chrisnandi dan Direktur Sekolah Pascasarjana Unas Maswadi Rauf. Hadir sebagai narasumber Alfan Alfian dan TB Massa Djafar dari Sekolah Pascasarjana Unas. Selain itu, hadir pula Ketua BKSAP DPR Fadli Zon dan Direktur Pusat Bahasa dan Sastra Indonesia Kyiv National University of Taras Shevchenko, Prabowo Himawan.
Calon Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamyanin juga hadir dan menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pertukaran pengalaman dan best practices antara Indonesia dan Ukraina dalam praktek berdemokrasi. Sejumlah warga negara Ukraina yang tertarik pada perkembangan demokrasi di Indonesia dan para peserta lainnya, mengikuti seminar melalui video conference.