Polda Metro Periksa Enam Saksi Pengeroyokan Anggota Brimob
Anggota Brimob tewas dan personel Kopassus mengalami luka.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa enam orang saksi terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota Brimob. "Sekarang masih kita periksa saksi-saksinya, masih didalami. Sudah sekitar lima atau enam saksi (yang diperiksa)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Jakarta, Senin (19/4).
Meski demikian, Tubagus enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut. "Ini kan masih penyelidikan ya masih kita periksa semua," ucapnya.
Sebelumnya, seorang anggota Brimob ditemukan tewas dan seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengalami luka diduga menjadi korban pengeroyokan oleh orang tidak dikenal di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (18/4).
Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono ketika dikonfirmasi pada Senin membenarkan dugaan pengeroyokan yang terjadi di wilayahnya pada Ahad pagi WIB. Namun, ia mengaku belum mengetahui identitas korban yang tewas dan satu orang korban lain yang mengalami luka tersebut.
"Informasinya seperti itu (korban tewas diduga pengeroyokan) tapi belum tahu siapa (identitas korban)," katanya.Beredar juga di media sosial video yang direkam kamera pengawas (CCTV) diduga aksi pengeroyokan terjadi di trotoar Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, pada Ahad sekitar pukul 07.00 WIB.
Dalam rekaman CCTV yang diunggah akun Instagram @cetul.22, kemudian beredar viral itu terlihat sekelompok laki-laki mengeroyok seseorang hingga terkapar. Disebutkan, korban yang tewas tersebut berinisial YBS mengalami luka di lengan kanan dan paha kanan akibat sabetan senjata tajam."
Korban meninggal akibat kehabisan darah," sebut akun instagram @cetul.22 itu.Dalam video itu juga terlihat setelah korban terjatuh tak berdaya, para pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.